SOLOPOS.COM - muhammadiyah.or.id

PDPM (Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah) Solo menggelar musyawarah daerah.

Solopos.com, SOLO—Sebanyak tujuh nama bakal bersaing menjadi Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Solo periode 2015-2019 dalam Musyawarah Daerah (Musda) di Hotel Aziza, Pasar Kliwon, Minggu (10/5/2015). Calon petahana, Suyanto, menjadi salah satu figur yang maju dalam pemilihan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua panitia pemilihan (panlih) Musda PDPM Solo, Asmuni, telah menyaring nama-nama calon sesuai persyaratan organisasi. Menurut Asmuni, ada tiga poin utama yang mesti dikantongi figur yang ingin maju dalam pemilihan ketua. Syarat pertama yakni calon harus mendapat dukungan minimal dua cabang dari total tujuh cabang di PDPM. Persyaratan selanjutnya yakni usia kurang dari 40 tahun. “Poin terakhir yakni wajib memiliki Nomor Baku Muhammadiyah (NBM),” ujarnya saat berbincang dengan solopos.com, Sabtu (9/5/2015).

Asmuni mengatakan ada tujuh figur yang telah memenuhi persyaratan. Nama tersebut yakni ketua petahana, Suyanto, Abdul Hakam al Faruq, Imron Supomo dan Andi Rahmanto. Calon lain yakni Eriawan Doni Kuncoro, M. Muslich dan Wawan Purnomo. Asmuni menerangkan mekanisme pemilihan bisa melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara. “Kalau musyawarah tidak tercapai, kami menggelar pemungutan suara terbuka,” ucapnya.

Asmuni membeberkan 15 pengurus PDPM akan mendapat hak pilih dalam Musda. Sementara tujuh cabang PDPM akan diwakili masing-masing lima utusan. Adapun tingkat ranting akan mengirimkan masing-masing tiga delegasinya. Asmuni menegaskan hak pilih tersebut harus dibuktikan dengan surat rekomendasi maupun surat mandat.

“Sebelum pemilihan, pemilik hak suara harus menunjukkan surat itu. Sejauh ini sudah ada 87 anggota atau utusan yang resmi hadir dalam Musda.”

Pengurus PDPM yang juga calon Ketua PDPM 2015-2019, Abdul Hakam al Faruq, mengatakan siapapun yang terpilih menjadi pemimpin harus memiliki tanggungjawab dalam mengawal estafet gerakan pemuda. Abdul mengatakan gerakan PDPM harus banyak memberi porsi bagi pendampingan masyarakat secara riil.

“Selama ini ada anggapan pemuda Muhammadiyah lebih concern pada pewacanaan. Hakikatnya teori mulia harus dibarengi kerja riil untuk masyarakat,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya