SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN—Perempuan penjual daging ayam bangkai yang ditangkap oleh aparat Polsek Klaten Kota di Pasar Klaten Kota, Minggu (12/8/2012) lalu, diberi pembinaan oleh polisi. Pembinaan dilakukan agar penjual tersebut tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Kapolsek Klaten Kota, AKP Heru Setyaningsih, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja, mengatakan setelah menangkap pelaku penjual ayam bangkai yakni Warti, 38, warga Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, polisi lalu menelusuri pemasok ayam bangkai tersebut. Penelusuran dilakukan setelah Warti diperiksa oleh aparat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Untuk saat ini dia kami hanya memberi pembinaan, karena dia baru pertama kali menjual ayam tersebut di pasar. Ayam yang dijual itu juga belum sempat dibeli oleh pembeli. Tapi bila dia ketahuan menjual ayam bangkai lagi, kami tidak segan untuk memprosesnya secara hukum,” terang Heru kepada wartawan di Mapolsek Klaten Kota, Senin (13/8/2012).

Menurut Heru, Warti yang pekerjaannya serabutan itu baru pertama kali menjual ayam bangkai tersebut. Ia mendapatkan ayam itu dari Suyati, warga Dukuh Peren, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes. Dari penelusuran polisi, pihaknya mendapati bahwa ayam yang dijual itu awalnya tidak sehat. Dari keteragan Warti dan Suyati, menyebutkan bahwa ayam yang dijual itu sebelumnya sudah sakit-sakitan lalu dijual. Karena itu harga ayamnya dijual sangat murah.

Hal senada juga diungkapkan koordinator petugas lapangan UPTD RPH Klaten, Agus Joko Sriyono. Kendati pedagang itu melanggar UU No 7/1996 tentang Pangan, namun ia hanya mendapatkan peringatan untuk tak berdagang ayam yang tak layak konsumsi.

Menurut Agus, penemuan ayam mati kemarin (tiren) itu adalah kali pertama di Pasar Klaten Kota. Dari penemuan itu, pihaknya langsung menggelar koordinasi dengan rumah pemotongan hewan (RPH) yang berada di wilayah Klaten Kota, Delanggu, Pedan dan Cawas. “Pagi ini tadi (kemarin) kami langsung bergerak untuk menyisir ke Pasar Delanggu. Tujuannya untuk menekan agar tidak ada lagi kejadian serupa,” jelas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya