Soloraya
Senin, 12 Desember 2011 - 21:19 WIB

Pedagang desak perubahan desain Pasar Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Solopos.com)--Himpunan Pedagang Pasar Kota Sukoharjo (HPPKS) mengusulkan perubahan desain untuk proyek revitalisasi tahun 2012 mendatang. Hal itu menyusul adanya wacana penempatan pedagang sayur di bagian depan pasar, berdekatan dengan areal parkir.

Ketua HPPKS, Wanto, menyatakan secara prinsip tidak ada masalah dengan konsep desain yang diajukan saat ini. Namun untuk keindahan dan kebersihan pasar, dia mengatakan akan lebih baik jika desain yang dibuat saat ini sedikit mengalami perubahan dan lokasi penempatan pedagang sayur digeser ke lokasi di depan pasar ke lokasi lain yang lebih sesuai.

Advertisement

“Kami usul di belakang atau disamping, bukan di depan. Desain yang sekarang pedagang sayur akan ditempatkan di depan, kami khawatir pasar nanti terlihat kumuh dan tidak indah,” ungkapnya kepada Solopos.com> di Sukoharjo, Senin (12/12/2011) siang.

Wanto mengingatkan agar Pemkab tidak terburu-buru memutuskan desain untuk rencana revitalisasi Pasar Kota Sukoharjo tahun 2012. Selain itu dia meminta proyek revitalisasi disosialisasikan kepada seluruh pedagang, bukan hanya melalui perwakilan saja.

Menurut Wanto, usul perubahan desain sudah disampaikan dalam pertemuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diseperindag) dengan pengurus HPPKS sejumlah pedagang, beberapa waktu lalu. Tetapi karena waktu yang sangat terbatas, kata dia, usul yang dilontarkan pedagang tersebut belum dibahas dan mendapat tanggap secara maksimal.

Advertisement

Sementara dalam kesempatan terpisah, sejumlah pedagang Pasar Kota Sukoharjo juga menghendaki sosialisasi revitalisasi pasar melibatkan semua pedagang. Hal itu dengan pertimbangan agar pedagang bisa menyalurkan aspirasi masing-masing.

“Kami minta seluruh pedagang diberi sosialisasi agar paham secara utuh soal rencana revitalisasi. Bukan hanya satu dua perwakilan atau pengurus paguyuban,” ujar salah satu pedagang makanan, Miyati, 45, kepada Solopos.com saat ditemui di losnya.

(try)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif