Razia produk Nike palsu membuat pedagang ketakutan tapi kini sudah kembali berjualan.
Solopos.com, SOLO — Pedagang di Pasar Ngudi Rejeki, Gilingan, Banjarsari, Solo, kembali berjualan setelah menutup usahanya selama dua pekan akibat maraknya polisi menggelar razia produk palsu merek Nike di sejumlah pasar tadisional di Solo.
Ketua paguyuban pedagang Pasar Ngudi Rejeki Solo, Heru Takaibowo, mengatakan pedagang sangat ketakutan dengan razia yang digelar polisi Polda Jateng di sejumlah pasar tradisional di Solo. Bahkan pedagang yang menjual produk palsu merek Nike memilih menutup kiosnya selama dua pekan.
“Kami mencatat ada sebanyak 25 pedagang di Pasar Ngudi Rejeki yang memilih menutup kiosnya karena takut terjaring razia produk palsu,” ujar Heru saat ditemui di kiosnya, Sabtu (5/8/2017).
Menurut Heru, pedagang mulai kembali berjualan seperti biasanya pada Kamis (3/8/2017). Selama tiga hari berjualan pedagang sepatu di Pasar Ngudi Rejeki mengalami penurunan omzet 50%. Sebelum ada razia rata-rata pedagang bisa mendapatkan uang senilai Rp4 juta per hari. Namun, sekarang hanya Rp 2 juta per hari.
“Kami tidak bisa berbuat banyak karena daya beli masyarakat mengalami penurunan. Konsumen juga ketakutan membeli produk palsu merek Nike,” kata dia.
Ia mengakui masih ada pedagang di Pasar Ngudi Rejeki yang menjual produk palsu merek Nike meskipun sudah dirazia polisi. Pedagang ada yang menjual produk palsu itu secara sembunyi-sembunyi dan ada yang memajang di depan toko.
Pantauan