SOLOPOS.COM - Seorang pedagang penthol Portugal Restu Pambudi melayani pembeli penthol saat mangkal di depan Terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Selasa (18/5/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Puluhan pedagang kuliner menjadi korban penipuan pemesanan fiktif dengan modus mengatasnamakan pengurus Yayasan An-Nahl Hidayatullah Sragen. Beberapa pedagang di antaranya mengalami kerugian ganda dengan membuat puluhan porsi makanan dan mengirim pulsa.

Ketua Yayasan An-Nahl Hidayatullah Sragen Tri Sanyoto menjelaskan Pengurus Pondok Pesantren/ Panti Asuhan Yayasan An-Nahl Hidayatullah Sragen didatangi pedagang yang membawa paket makanan dan pedagang yang meminta kejelasan pesanan makanan selama tiga hari berturut-turut sejak Kamis (28/10/2021). Orang yang memasan bukanlah bagian dari Yayasan An-Nahl Hidayatullah Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Itu intinya mereka dapat pesanan makanan terus dengan atas nama pengurus Pondok An-Nahl. Modus penipuannya transfer pakai rekening. Mungkin dengan dalih kelebihan transfer suruh transfer balik,” kata dia, Minggu (31/10/2021) sore.

Baca Juga: Pasar Bahulak Karungan Sragen Mulai Dipakai untuk Pesta Pernikahan

Menurut dia, salah satu cara pelaku mengelabui pedagang dengan menunjukkan bukti transfer melalui percakapan WhatsApp yang diduga telah diedit sebelumnya.

“Terus dengan dalih kelebihan transfer meminta ditransfer balik. Rata-rata pedagang enggak konfirmasi apakah betul ada transfer masuk rekeningnya. Terus dengan dalih kelebihan transfer meminta transfer balik. Kelebihannya untuk membelikan pulsa kepada penipu itu,” paparnya.

Tri mengatakan ada pedagang yang tertipu kirim pulsa Rp200.000, Rp300.000, hingga tertipu kirim pulsa dua kali. Pedagang dirugikan secara ganda dengan membuat makanan tanpa dibayar serta mengirim pulsa ratusan ribu rupiah.

Baca Juga: Mall Pelayanan Publik Karanganyar Mengintegrasi 281 Layanan 23 Instansi

“Masya Allah yang datang ke pondok sampai puluhan pedagang. Pedagang macam-macam bakso, seblak, martabak, satai ayam. Sekitar pondok kami di Sragen Kota,” paparnya.

Dia menjelaskan rata-rata pedagang yang ditipu membuat 35-45 porsi makanan yang diantar ke Ponpes. Ada satu orang pedagang yang tergolong tua berhati-hati sebelum membuatkan pesanan dengan datang ke Ponpes.

“Kami sarankan kalau belum ditransfer, jangan dibuatkan. Orang itu bukan bagian dari kami,” paparnya.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Izinkan Sekolah Buka PTM 100 Persen

Menurut dia, pelaku saat dihubungi mengaku dengan nama Deni Sumargo dengan nomor 081234418130. Yayasan membuat rilis yang disebarkan supaya  warga Sragen maupun pedagang kuliner Sragen lainnya tidak tertipu.

“Saat ini pedagang harus waspada dan berhati-hati banyak modus penipuan dengan media sosial dengan menunjukkan bukti transfer yang diedit. Kemudian harus cek apakah sudah tertransfer atau belum. Saran kami itu. Yang terpenting konfirmasi pondok kami memesan atau tidak. Biasanya orang mau donatur kasih bakso atau apa tanya dulu membutuhkan atau tidak,” jelasnya.

Dia  menjelaskan tidak membuat aduan ke polisi. Penipuan tersebut merupakan pengalaman kali pertama yang dialami Yayasan An-Nahl Hidayatullah Sragen. Adapun nomor telepon yayasan yang bisa dihubungi adalah 0271 892685 dan 085229246425.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya