SOLOPOS.COM - Seorang perempuan bekerja mengisi minyak goreng curah ke jeriken dari saluran selang di Toko Luwes Pasar Bunder Sragen, Kamis (21/10/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para pedagang Pasar Bunder Sragen meminta dipasok minyak goreng bersubsidi seharga Rp14.000/liter. Mereka mengaku terpaksa masih minyak goreng dengan harga tinggi karena kesulitas mendapatkan minyak goreng bersubsidi. Selama ini harga minyak goreng yang mereka jual masih di kisaran Rp19.000-Rp20.000 per liter.

Seorang pedagang di Pasar Bunder Sragen, Warti, 36, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (11/3/2022), mengaku tidak bisa membeli minyak goreng banyak karena harganya tinggi. Dia membeli hanya satu kardus berisi enam bungkus minyak goreng kemasan 2 literan. Dia mengatakan untuk membeli satu kardus itu harus belanja dulu senilai Rp1 juta di toko-toko besar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Terakhir saya membeli satu kardus senilai Rp230.000 per kardus maka harga kulakannya sudah Rp38.350/kemasan dua liter. Saya menjualnya dengan harga Rp39.000-Rp40.000/kemasan 2 literan. Itu untuk minyak goreng dengan merek yang ada di pasaran. Ada juga minyak goreng dengan merek kurang dikenal per liter saya jual Rp18.000-Rp19.000/liter. Padahal harga bersubsidi di toko-toko besar hanya Rp14.000/liter,“ ujarnya.

Baca Juga: Operasi Pasar Minyak Goreng di Kedawung Sragen, Warga Dapat 2 Liter

Dia mengatakan animo masyarakat untuk membeli minyak goreng nonsubsidi tidak banyak karena mahal. Sebenarnya banyak pembeli yang bertanya barang minyak goreng tetapi setelah tahu harganya mahal tidak jadi beli. Dia berharap walaupun harga mahal tetapi barang mudah didapat. “Sekarang barang sulit, harga mahal lagi,“ katanya.

Warti meminta minyak goreng bersubsidi bisa masuk ke pasar tradisional, seperti di Pasar Bunder Sragen. Dia mengeluhkan hanya toko-toko besar yang bisa menjual minyak goreng seharga Rp14.000/liter. Kalaupun ada pedagang pasar yang menjual minyak goreng bersubsidi, kuota kulakannya dibatasi.

“Harga tinggi itu ternyata terjadi secara nasional. Informasi dari saudara saya di luar Jawa, harga minyak goreng bisa sampai Rp70.000-an/liter,“ ujarnya.

Pedagang lain di Pasar Bunder, Rusmiyati, menyampaikan keluhan serupa. Untuk bisa membeli satu kardus minyak goreng, ia harus kulakan minimal Rp1 juta terlebih dahulu. Padahal dulu tak demikian. Kini ia dan pedagang lain kesulitan membeli minyak goreng apalagi dengan harga murah.

Baca Juga: Pedagang di Boyolali Sambat Kulak Minyak Goreng Harus Beli Barang Lain

“Bahkan ada minyak curah yang dikemasi dengan botol kemudian dijual. Rendahnya kualitas minyaknya kelihatan karena terlihat agak kehitam-hitaman. Kami berharap harga minyak goreng itu bisa normal. Sebenarnya mahal tidak apa-apa asal barangnya ada dan tidak harus belanja Rp1 juta dulu baru dapat satu kardus minyak goreng,“ katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya