SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO — Para pedagang Pasar Klewer Solo akhirnya membikin paguyuban baru bernama Komite Pedagang Pasar Klewer (KPPK).Paguyuban yang merupakan tandingan Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) tersebut diklaim sebagai satu-satunya wadah para pedagang untuk memperjuangkan revitalisasi Pasar Klewer yang kondisinya dinilai tak lagi nyaman untuk berjualan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

”Sudah sepekan paguyuban tandingan ini kami dirikan. Paguyuban ini bukan hanya menampung pedagang kios. Namun, juga pedagang los, oprokan dan semua yang menggantungkan hidup di Pasar Klewer,” tegas Pelaksana Humas KPPK, Sholahudin kepada Espos kemarin.

Pendirian KPPK, tegas Sholahudin, berangkat dari desakan para pedagang yang selama ini menghendaki revitalisasi Pasar Klewer. Selain itu, lanjutnya, juga untuk memberikan solusi atas pro dan kontra revitalisasi pasar konveksi terbesar di Jawa Tengah tersebut. ”Selama ini, wacana yang terbentuk seakan para pedagang menolak revitalisasi. Padahal, pendapat itu hanya diembuskan oleh segelintir orang saja,” tegasnya.

Dengan tegas, dia mengatakan pedagang yang tak sependapat dengan sikap penolakan revitalisasi oleh HPPK diminta bergabung dengan KPPK. ”Paguyuban ini, insya Allah menjadi wadah pedagang untuk mencari solusi bersama,” tegasnya.
Lebih jauh, dia menjelaskan, kajian KPPK atas rencana revitalisasi Pasar Klewer bukan semata keinginan jangka pendek. Melainkan, bertujuan jangka panjang demi masa depan para pedagang dan Kota Solo puluhan tahun ke depan.

Sebab, imbuhnya, Pasar Klewer selama ini telah dililit persoalan yang sangat rumit. Mulai lalu lintas yang macet, pedagang kumuh, sumpek, rawan keamanan, kenyamanan, dan juga kondisi bangunan yang sudah tak representatif. ”Kita jangan mengingkari fakta yang ada itu. Bahwa Pasar Klewer harus ditata ulang. Agar kemacetan terurai, pasar menjadi ramai, dan wajah pasar juga tak kumuh,” tegasnya.

Terkait langkah yang akan ditempuh KPPK, urai Sholahudin, ialah terus melakukan konsolidasi dengan sejumlah pedagang di Pasar Klewer. Selain itu, juga berkonsolidasi secara intens dengan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP).

Sekadar diketahui, isu tentang kemunculan paguyuban tandingan itu berembus setelah HPPK sebagai paguyuban dominan di Pasar Klewer menolak revitalisasi yang direncanakan Pemkot Solo. Atas alasan itulah, KPPK berdiri dan bertekad memperjuangkan revitalisasi Pasar Klewer.

Sebelumnya, Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) menilai yang harus dilakukan adalah penataan. ”Menurut kami yang dibutuhkan Pasar Klewer bukanlah pembangunan tapi lebih kepada penataan,” tegas Juru Bicara HPPK, Muh Kusbani.

JIBI/SOLOPOS/Aries Susanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya