SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Setelah sebelumnya sikap penolakan terhadap penutupan Jl Diponegoro Solo dicuatkan pedagang Pasar Windujenar, kini giliran pedagang Pasar Ngarsopuro protes. Mereka meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak asal menutup jalur vital tersebut.

Seperti disampaikan pedagang bassement Pasar Ngarsopuro, Buyung Amran, yang menilai seringnya Jl Diponegoro ditutup membuat pedagang di pasar elektronik dan olahraga itu, sekarat. Betapa tidak, saat Jl Diponegoro yang merupakan jalur utama menuju Pasar Ngarsopuro ditutup, omzet pedagang anjlok.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Eventevent jangan sampai menutup jalan sehingga mengganggu calon pembeli. Apalagi sampai ditutup beberapa hari. Sebab kebanyakan pembeli kami seperti halnya Pasar Windujenar, berasal dari luar kota yang belum paham jalur,” ujarnya Rabu (23/6).

Sebelumnya diberitakan SOLOPOS , Selasa (22/6), Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo menjelaskan, pengelolaan kawasan Ngarsopura kewenangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar). Namun demikian dia berjanji akan membicarakan keluhan pedagang Pasar Windujenar dan Pasar Ngarsopuro dengan pejabat Disbudpar Solo.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya