SOLOPOS.COM - Pasar Bekonang (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

Pasar Bekonang (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO—Pedagang Pasar Bekonang, Kecamatan Mojolaban, dipastikan bisa pindah atau boyongan ke lokasi pasar yang sudah dibangun, mulai Jumat (22/3). Perpindahan dari lokasi pasar darurat ke bangunan pasar yang baru, dilakukan secara bertahap.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lurah Pasar Bekonang, Dimin, mengatakan pihaknya dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo, sudah menetapkan Jumat nanti para pedagang bisa menempati lokasi pasar. “Pertama kami mengecek dulu perizinan kios maupun los dari para pedagang. Perizinan itu disinkronkan dengan dagangan yang selama ini mereka lakoni,” ujar Dimin di Pasar Bekonang, Selasa (19/3/2013).

Selain itu, sambungnya, pihak pengelola pasar juga telah memanggil pengurus Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Bekonang untuk sosialisasi boyongan tersebut. Pihak HPP, kata dia, selanjutnya bisa getok tular ke pedagang lainnya. “Mereka sudah diberi pengarahan supaya menempati lokasi yang baru, biar HPP nanti yang memberi informasi dan menyebarluaskan ke para pedagang,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono, mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan perpindahan para pedagang, Jumat nanti. Disperindag juga sudah mengundang HPP Bekonang. “Karena pasarnya sudah jadi, maka nanti tinggal memberikan kunci kios kepada para pedagang. Jadi Jumat nanti sekalian menyerahkan kuncinya,” papar Sriyono.

Lebih lanjut ia menjelaskan, secara resmi pedagang bisa menempati kios maupun los masing-masing, Jumat nanti. Namun penempatannya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan zona yang sebelumnya telah ditentukan.

Ia mencontohkan, sebelum penjual sayuran di pasar tersebut menempati los, terlebih dahulu akan dilotre sesuai dengan nomor urutnya dan dijadikan satu kelompok dengan penjual sayur lainnya. “Jika mendapatkan nomor lima, maka sesuai urutan, dia akan menempati los nomor lima,” papar Sriyono.

Langkah penahapan tersebut, sambung Sriyono, diambil agar saat boyongan, para pedagang tidak saling berdesak-desakan. Selain itu juga untuk mengantisipasi kekeliruan dalam penempatan jenis dagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya