SOLOPOS.COM - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat acara Digitalisasi Sebagai Strategi UMKM dan Pedagang Naik Kelas di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo, Rabu (31/1/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Pedagang pasar tradisional di Jawa Tengah mendesak agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pasar segera dibahas guna melindungi pasar tradisional.

Di sisi lain, jumlah pasar tradisional yang telah direvitalisasi sebanyak 5.400 pasar selama hampir satu dekade.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal ini disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sudaryono di sela-sela acara bertajuk Digitalisasi Sebagai Strategi UMKM dan Pedagang Naik Kelas yang digelar Kementerian Perdagangan di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Rabu (31/1/2024).

Acara itu dihadiri Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan seribuan pedagang pasar tradisional se-Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, Sudaryono mengatakan terus mendorong agar RUU Perlindungan Pasar segera dibahas untuk melindungi para pedagang pasar tradisional.

“Letak pasar tradisional di posisi strategis di setiap daerah. Bahkan, ada beberapa pasar tradisional yang berdiri sebelum merdeka. Ini harus mendapatkan perlindungan dari gempuran pasar modern,” kata dia, Rabu (31/1/2024).

Menurut Sudaryono, kelangsungan hidup pedagang pasar tradisional harus dijaga meski pasar modern semakin tumbuh. Mereka menjadi tulang punggung yang menggerakkkan perekonomian daerah.

Selain itu, revitalisasi pasar tradisional juga terus didorong dengan anggaran yang berasal dari negara. “Kami berharap pengelolaan pasar tradisional tidak dikerasamakan dengan pihak ketiga. Biasanya, pasti bermasalah dan merugikan pedagang pasar tradisional,” ujar dia.

Lebih jauh, Sudaryono menyampaikan digitalisasi sudah diterapkan di pasar tradisional meski belum maksimal. Hal ini dipengaruhi masih banyak pedagang pasar berumur tua yang gagap teknologi. Mereka harus didampingi agar bisa berjualan secara online.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan digitalisasi di pasar tradisional merupakan keniscayaan di era modern.

Pemerintah terus mendorong pedagang pasar tradisional dan pelaku UMKM agar melakukan transformasi digital untuk mengembangkan usaha.

Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan pembangunan fisik pasar tradisional dilakukan secara masif selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Jumlah pasar tradisional yang sudah direvitalisasi sebanyak 5.400 pasar. Ada empat komponen, yakni retail modern, pelaku e-commerce, lembaga perbankan atau keuangan, dan pedagang pasar dan pelaku UMKM. Ini ekosistem perdagangan dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya