SOLOPOS.COM - Gambar desain bangunan Sentra IKM Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo. (Istimewa/Dokumentasi Dinas Koperasi UKM Perindustrian Kota Solo)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pedagang Pasar Mebel Gilingan Solo yang kini menempati lokasi darurat di Jl DI Pandjaitan dekat Pasar Legi mengakui berat untuk bisa lolos kurasi sebagai pedagang di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Mebel.

Mereka punya persepsi ada tantangan untuk bisa menempati Sentra IKM yang dibangun di lahan pasar mereka sebelumnya. Yang menjadi persoalan bagi para pedagang yakni kebutuhan modal yang lebih besar karena produknya harus naik kelas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu pedagang mebel di lokasi darurat Pasar Mebel Gilingan Solo, Kelik Yuliantoro, 62, menjelaskan ada ruang yang tersedia untuk pelaku usaha di Sentra IKM Mebel Gilingan. Namun Pemkot Solo bakal melakukan seleksi dengan syarat produknyamemenuhi syarat untuk industri.

“Pemahaman saya di sana industri, produk, barang, secara periodik mendatangkan buyer,” katanya saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Selasa (23/8/2022). Kelik menjelaskan akan ada training untuk memfasilitasi pelaku usaha agar bisa menempati IKM.

Namun belum ada sosialisasi lanjutan sejauh ini. Para pedagang sulit untuk ikut bergabung pada IKM. Masing-masing toko pada Sentra IKM diharapkan punya barang atau merek sendiri.

Baca Juga: Curhat Bakul Mebel Gilingan Solo di Pasar Darurat: 3 Bulan Hanya Laku 1 Meja

“Skill kami belum siap, belum mampu, kedua merupakan modal. Untuk menjadi uangnya itu lama,” tuturnya. Menurutnya, proses industri juga panjang mulai dari membeli kayu, memecah kayu/gergaji, pengeringan, pembuatan produk, finishing, hingga siap jual.

Pemasaran Jadi Tantangan

Sementara yang dilakukan para pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, selama ini adalah membeli barang setengah jadi atau barang jadi lalu menjualnya. “Dipoles, jual lagi. Ibarat waktu lebih pendek untuk menjadikan uang itu. Pagi datang mentah, sore atau besoknya siap jual,” ungkapnya.

Ditanya keterampilan/pelatihan apa yang kira-kira dibutuhkan para pedagang,  Kelik menjelaskan yang menjadi tantangan bukan keterampilan namun pemasarannya. Segmen pedagang Pasar Mebel Gilingan merupakan kalangan menengah ke bawah.

Kelik menjelaskan tidak mampu untuk menempati Sentra IKM Mebel Gilingan Solo namun bakal menjadi pedagang di pasar saja. Dia berharap Pemkot Solo membuat pasar mebel kembali dengan konsep yang sesuai.

Baca Juga: Sentra IKM Mebel Gilingan Solo Mulai Dibangun, Desainnya Megah Lur

“Tata ruang pasar harus disendirikan atau dibagi antara showroom dengan bengkel kerjanya. Para tamu atau pengunjung ke toko bisa nyaman tidak bau debu dan pelitur. Di samping itu kami menyimpan barang jadi aman dari debu,” ujarnya.

Pedagang lainnya, Anik, 37, menjelaskan belum ada sosialisasi lanjutan sejauh ini. Namun menurutnya bakal sulit bagi pedagang untuk bisa menjalankan usaha di Sentra IKM Mebel Gilingan karena kualitas barang harus baik.

Progres Pembangunan Sentra IKM

Selain itu membutuhkan lebih banyak modal dibandingkan menjalankan usaha di pasar mebel. Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina, menunjukkan gambar progres pembangunan IKM Mebel Gilingan kepada Solopos.com, Jumat (19/8/2022).

Progresnya sampai pembangunan fondasi. Ada 34 pekerja PT Reka Esti Utama dengan konsultan pengawas CV Sokogi Reksacipta. Sebelumnya, Ina, sapaannya, mengatakan kapasitas Sentra IKM Mebel, Gilingan, Solo, minimal untuk 20 pelaku usaha.

Baca Juga: Pasar Mebel Solo Tempati Eks Bong Mojo Sisi Timur, Kapan Dibangun?

Pemkot Solo baru fokus pada pembangunan serta menyiapkan pelatihan bagi pelaku usaha. Pemkot belum melakukan kurasi pelaku usaha selama lima bulan ke depan.

Pembangunan Sentra IKM di lahan bekas Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, dimulai dengan peletakan batu pertama di lahan Jl Kol Soetarto, Solo, Selasa (19/7/2022).

Pembangunan Sentra IKM yang merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada 2022 itu akan berlangsung selama lima bulan atau 150 terhitung mulai 14 Juli 2022. Gibran menginginkan Sentra IKM bisa menjadi seperti IKEA, peritel furnitur asal Swedia yang sudah mendunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya