SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi (dok Solopos)

Karanganyar (Solopos.com)–Pedagang Pasar Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar memrotes keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) di lokasi pasar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Alasannya, lokasi pembuangan sampah tersebut menggangu kenyamanan lingkungan dan kerap mengeluarkan bau tidak sedap.

Demikian disampaikan sejumlah pedagang di los daging yang lokasinya mepet dengan TPS, Rabu (24/8/2011). Samini, 47 kepada Espos mengatakan adanya TPS tersebut mengganggu beberapa aktivitas pedagang di sekitarnya. Karena bau dari tumpukan sampah sangat menyengat sehingga membuat pembeli enggan masuk ke los daging.

”Sangat mengganggu  sekali. Tiap hari harus tutup hidung kalau masuk sini (los daging-red),” jelas dia.

Menurutnya, bau tidak sedap bukan hanya saat sampah menumpuk di TPS. Namun muncul ketika sampah diangkut petugas kebersihan dari pemerintah. Bahkan setiap usai hujan deras, air dari sampah kerap meluber ke jalan dan menimbulkan bau tidak sedap.

“Kami sudah berulang kali meminta TPS dipindah jangan mepet los daging. Kasihan yang mau beli bau sampahnya menyengat,” keluhnya.

Pedagang lain, Limbo mengatakan tidak hanya bau tidak sedap yang ditimbulkan dari TPS tersebut. Namun juga serbuan lalat yang begitu banyak. Pedagang lain, Menik, menambahkan bersama pedagang lainnya telah mengajukan permasalahan  bau sampah kepada pihak Lurah setempat. Namun sampai sekarang belum mendapatkan respon.
Dia mengatakan penumpukan sampah di TPS bukan hanya sekadar menimbulkan bau, timbulnya wabah penyakit pun mulai dikhawatirkan para pedagang. ”Apabila TPS tidak dipindahkan. Kami hanya meminta dibenahi supaya tidak menimbulkan bau sampah,” pintanya.

Lurah Pasar Tuban Joko Purnomo menilai penempatan lokasi TPS sudah berada dalam posisi paling aman. Apalagi keberadaan los daging dengan TPS sudah dibentengi dengan tembok tinggi. “Jadi sebenarnya posisinya sudah paling aman. Kemungkinan dipindah tidak bisa,” tuturnya.

Selama ini, dia mengatakan yang menjadi persoalan adalah banyaknya warga yang tetap nekat membuang sampah di TPS tersebut. Padahal TPS yang ada dikhususkan bagi pedagang di Pasar Tuban. “Kami sudah melarang. Tapi banyak warga yang tetap nekat membuangnya di sini. Mereka berani buang samapi kalau pasar sepi,” katanya.

(isw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya