Soloraya
Rabu, 13 Juli 2022 - 14:31 WIB

Pedagang Wonogiri Sebut Kenaikan Harga Pangan Tak Wajar

Muhammad Diky Praditia  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang berbagai bahan pangan di Pasar Wonogiri, Iyem, sedang melayani pembeli cabai, Rabu (13/7/2022). Harga berbagai komoditas pangan terus naik selepas idulfitri di Wonogiri. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah pedagang di Pasar Wonogiri menilai kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang terjadi tidak wajar. Dari sekian komoditas pangan, hanya beras yang harganya stabil.

Pantauan Solopos.com di Pasar Wonogiri, harga sejumlah bahan pangan naik sejak sebulan terakhir. Para pedagang berasumsi kenaikan harga komoditas-komoditas disebabkan banyak petani gagal panen karena cuaca yang tidak menentu.

Advertisement

Pedagang di Pasar Wonogiri, Iyem, 38, mengungkapkan kenaikan harga sejumlah bahan pangan mulai dirasakan sejak selepas Idulfitr. Kenaikan harga berbagai komoditas itu tidak kunjung turun hingga Iduladha. Hal itu menjadi sesuatu yang baru.

“Baru kali kali ini harga-harga naik setelah Lebaran tapi enggak turun-turun lagi sampai habis Iduladha ini. Kalau tahun-tahun sebelumnya, harga naik setelah Lebaran, tapi tidak berselang lama harganya turun lagi,” kata Iyem saat ditemui Solopos.com di los pedagang lantai I. Rabu (13/7/2022).

Advertisement

“Baru kali kali ini harga-harga naik setelah Lebaran tapi enggak turun-turun lagi sampai habis Iduladha ini. Kalau tahun-tahun sebelumnya, harga naik setelah Lebaran, tapi tidak berselang lama harganya turun lagi,” kata Iyem saat ditemui Solopos.com di los pedagang lantai I. Rabu (13/7/2022).

Dia mencontohkan, harga bawang merah saat ini menyentuh Rp70.000/kg. Harga tersebut, menurutnya, hal baru sekaligus tidak wajar. Sebab, biasanya harga maksimal bawah merah Rp30.000/kg.

Baca Juga: Dawet Jabung Ponorogo dan Mitos Lepek yang Tak Boleh Diambil

Advertisement

Harga cabai rawit merah pun tidak kunjung normal, yaitu masih Rp95.000/kg. Harga cabai rawit merah sempat turun pada Jumat (8/7/2022), namun tidak berselang lama harga naik kembali sampai sekarang ini.

Telur ayam juga tidak luput dari kenaikan harga. Sejak Idulfitri harga telur ayam mencapai Rp28.000/kg, sementara harga normalnya Rp25.000. “Pokoknya hampir semua bahan-bahan pangan naik, yang stabil dan enggak naik itu beras,” kata dia.

Hal senada disampaikan pedagang bahan pangan di los pedagang lantai I Pasar Wonogiri, Karsi, 47. Kenaikan harga berpengaruh buruk terhadap omzet pedagang.

Advertisement

Baca Juga: Lagi Anjlok Nih! Cek Harga Emas Pegadaian, Rabu 13 Juli 2022

“Karena harganya naik, konsumen jadi beli sedikit. Biasanya bisa beli bawang merah setengah kilo, sekarang hanya beli satu ons. Begitu juga dengan cabai, apalagi untuk cabai rawit merah.” Ujar Karsi.

Sementara itu, pedagang nasi jagung dan nasi tiwul di Pasar Wonogiri, Tami, 56, mengaku harus mengurangi porsi nasi yang ia jual. Hal itu ia lakukan agar tetap mendapat untung. Sebab harga bahan-bahan untuk lauk pauk terus naik. Hanya harga nasi yang ia tidak dinaikkan.

Advertisement

“Umpama biasanya satu porsi itu satu centong nasi, sekarang jadi setengah centong. Jadi bukan harga nasi yang dinaikkan, tapi porsinya yang dikurangi. Biar tetap untung,” jelas dia.

Pedagang makanan di perempatan Gudang Seng, Kelurahan Giritirto, Win, 45, menyiasati kenaikan harga dengan mengganti dengan bahan pangan lain yang kenaikan harganya tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: Bupati Sukoharjo Sidak Pasar, Harga Cabai Rawit Tembus Rp90.000

Contohnya, untuk membuat sambal, dia menggunakan tomat dan sedikit cabai. Meski rasanya kurang pedas, hal itu tidak menjadi masalah selama masih ada sambal untuk tambahan lauk.

“Buat sayur juga gitu, aku enggak pakai cabai rawit merah, tapi cabai hijau yang lebih murah. Lha gimana, sekarang harga-harga naiknya edan-edanan. Kalau enggak pintar-pintar menyiasati, untungnya terlalu sedikit,” turur Win.

Dia menambahkan, harga tempe dan tahu pun turut naik. Akibatnya, ia memilih membuat gorengan bakwan untuk dijual. “Tapi ternyata harga kubis juga naik. Kubis sekarang harganya Rp15.000, padahal biasanya cuma Rp8.000. Harga tepung juga naik Rp2.000 menjadi Rp12.000,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif