SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) mensinyalir jumlah pedahang yang sengaja melakukan praktik penyuntikan daging ayam mencapai 20-25% dari jumlah semua pedagang ayam di masing-masing pasar.

Demikian disampaikan Kepala RPH, Triyanto saat dihubungi Espos, Jumat (13/8), via telepon.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, Jumat (13/8), daging ayam suntik tersebut sudah beredar di sejumlah pasar seperti Wedi, Srago dan Klaten. Para pedagang mengaku menjual daging ayam suntikan tersebut lebih murah dari harga daging ayam normal.

Daging ayam suntik kembali beredar di sejumlah pasar di Klaten menjelang Hari Raya Lebaran. Daging ayam tersebut sengaja disuntik oleh pedagang menggunakan air guna menambah berat saat ditimbang.

“Tadi (kemarin-red) pagi kami menerjunkan tim ke lokasi untuk memberikan peringatan kepada para pedagang agar tidak menjualnya kembali. Apabila mereka masih nekat menjualnya di kemudian hari, kami tidak segan-segan mengambil semua dagingnya untuk dimusnahkan,” tegas Triyanto.

Salah seorang pedagang ayam di Pasar Wedi, SM, 40, saat ditemui Espos mengatakan, kalau daging normal harganya Rp 24.000/kg sedangkan kalau daging basah/suntik harganya Rp 22.000/kg

IM, 38, salah seorang pedagang lainnya mengaku biasa menjual 30-35 kg daging ayam/hari. Bersama suaminya di rumah, IM mengaku sengaja memasukkan cairan ke dalam daging ayam guna menambah beratnya saat ditimbang.

“Tidak semua daging, hanya beberapa ekor saja yang kami suntik,” papar IM.

mkd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya