SOLOPOS.COM - Aparat Polres Wonogiri menyalurkan bantuan air bersih kepada warga di Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri, Sabtu (16/9/2023). (Istimewa/Humas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Kemarau mengakibatkan warga di beberapa desa wilayah selatan Kabupaten Wonogiri kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih. Didasari kepedulian terhadap para korban kekeringan itu, berbagai pihak mengirimkan bantuan air bersih.

Bantuan air bersih itu mengalir baik dari instansi atau lembaga maupun komunitas warga hingga perorangan. Salah satunya Polres Wonogiri yang mengirim bantuan air bersih sebanyak 60.000 liter ke warga di Dusun Karanggede, Desa Ketos, Paranggupito, Sabtu (16/9/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Seksi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan warga di dusun itu sejak awal kemarau sudah kekurangan air bersih karena tampungan bak air mereka tidak lagi terisi air hujan. 

Anom menyebut masih ada sejumlah rumah yang belum memiliki akses jaringan pipa air bersih. Mereka hanya mengandalkan air hujan dan hidran umum yang pada saat kemarau seperti ini pun sangat berkurang.

Puluhan hingga ratusan keluarga di dusun itu terpaksa membeli air tangki untuk kebutuhan sehari-hari keluarga dan ternak. 

“Untuk meringankan beban pengeluaran warga terdampak kekeringan, kami salurkan 60.000 liter air menggunakan 12 truk tangki. Pendistribusian air bersih ini juga sebagai langkah mitigasi bencana kekeringan di wilayah Wonogiri selatan itu,” kata Anom kepada Solopos.com, Minggu (17/9/2023).

Bantuan air bersih ke Desa Ketos juga dikirimkan oleh salah satu warga Selogiri, Wonogiri, Narni. Dia dan keluarganya menyalurkan air bersih kepada warga di Dusun Blimbing, Jeruk Wangi, dan Nglaran Desa Ketos.

Didorong Rasa Empati

Total bantuan yang dikirim Narni dan keluarganya sebanyak 8 truk tangki atau sekitar 40.000 liter air bersih pada Kamis (15/9/2023). Narni mengaku menyalurkan air bersih itu karena merasa empati dengan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih karena kemarau.

Menurut dia, warga Desa Ketos masih banyak yang terdampak kekeringan. “Untuk penyalurannya kami berkoordinasi dengan perangkat desa setempat, biar tahu keluarga mana yang paling membutuhkan bantuan, sehingga tepat sasaran,” kata dia.

“Kemarin kabarnya kelompok ibu-ibu pengajian dari Desa Bulusulur, Wonogiri, juga menyalurkan bantuan air bersih ke sana [Desa Ketos],” jelasnya.

Tidak hanya di Paranggupito, bantuan air bersih juga mengalir ke warga terdampak kekeringan di Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Bantuan itu disalurkan PT Indonesia Power Mrica Power Generation Sub Unit PLTA Wonogiri, Senin (9/9/2023) lalu.

Pelaksana Harian Asisten Manajer PT Indonesia Power Mrica Power Generation Sub Unit PLTA Wonogiri Bantuan, Tober Ramdani, mengatakan 90.000 liter air bersih yang diangkut menggunakan 15 truk tangki itu disalurkan kepada ratusan warga di desa setempat.

Desa Tlogoharjo menjadi tempat pendistribusian itu karena dari informasi yang ia dapatkan warga di desa itu cukup parah terdampak kekeringan. Sudah sejak awal kemarau 2023, warga Desa Tlogoharjo sulit mengakses air bersih.

Warga Beli Air dalam Tangki

Embung-embung dan bak penampungan mengering. Sumber mata air pun hingga saat ini belum ditemukan. “Biasanya kalau kondisi begini mereka beli air tangki. Untuk kebutuhan sehari-hari, makan, minum, mandi dan kebutuhan ternak juga,” kata Tober.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Trias Budiono, menuturkan warga dusun di sejumlah desa dan kecamatan di Wonogiri sudah mulai membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Beberapa kecamatan yang warganya sudah mulai sulit mengakses sehingga membutuhkan bantuan air bersih itu antara lain di Kecamatan Giritontro dan Kecamatan Paranggupito, Wonogiri.

“Kalau lihat di lapangan, memang sudah ada beberapa penyaluran bantuan air bersih ke wilayah sulit air, biasanya dari pengusaha atau orang lokal desa/kecamatan yang peduli dengan warga terdampak kekeringan,” ucap Trias.

Dia menambahkan instansi atau lembaga skala kabupaten atau pihak luar Wonogiri yang akan menyalurkan air bersih ke warga terdampak kekeringan diminta melapor dulu ke BPBD.

Hal itu agar BPBD bisa mengarahkan penyaluran air bersih diberikan kepada warga desa yang belum mendapatkan bantuan atau mengalami kekeringan akut. Dengan begitu, bantuan itu tidak saling tumpang tindih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya