Soloraya
Selasa, 21 Juli 2020 - 18:54 WIB

Pegawai Positif Covid-19 Bertambah, Penutupan Puskesmas Jayengan Solo Diperpanjang Entah Sampai Kapan

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Penutupan sementara operasional Puskesmas Jayengan di Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo, diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan penutupan yang berlaku mulai Kamis (16/7/2020) itu berlaku tidak hanya sepekan.

Advertisement

“Setelah empat tenaga kesehatan [nakes] di puskesmas itu terkonfirmasi positif, kami mencatat tambahan lagi ada pegawai yang positif sebanyak tiga orang. Sehingga totalnya tujuh orang. Sebagian tinggal di Solo, sebagian di luar kota,” kata dia kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).

Beredar Kabar Via WA 2 Pasien Positif Covid-19 Asal Begajah Sukoharjo Jalan-jalan Di Pasar, Cek Dulu Faktanya!

Data tambahan tiga pegawai Puskesmas Jayengan itu sudah dirilis pada Senin (20/7/2020). Ia menjelaskan pegawai di puskesmas itu berjumlah 30-an orang. Setelah penutupan sementara 16 Juli lalu, seluruh pegawai Puskesmas Jayengan, Solo, itu sudah menjalani uji swab dan karantina mandiri.

Advertisement

Itulah yang menjadi alasan operasional puskesmas ditutup sementara dan pelayanan dialihkan ke Puskesmas Kratonan. “Kalau hasilnya sudah keluar semua, karyawan yang negatif Covid-19 akan kembali memberi pelayanan,” ucap Ahyani.

19 Kasus Baru Positif Covid-19 Muncul di Boyolali, Paling Banyak Klaster Sampetan

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengakuI petugas puskemas sangat rentan tertular virus SARS CoV-2. Mereka bertugas di lini depan untuk melacak potensi penularan dari pasien Covid-19. Juga mengambil spesimen untuk uji swab maupun uji cepat hingga pelayanan kesehatan umum.

Advertisement

Uji Cepat Ibu Hamil

Kasus pada nakes Puskesmas Jayengan Solo yang berujung penutupan sementara itu menjadi yang ketiga setelah Puskesmas Sibela dan Puskesmas Sangkrah. “Kami terus mengingatkan Pengorganisasian Pencegahan dan Pengendalian infeksi [PPI] kepada seluruh pegawai puskesmas. Bagaimana agar mereka tetap aman meski pelayanan terus berjalan,” kata dia.

Keluar RS, Ketua Anak Ranting PDIP di Solo Diduga Dikeroyok Diperiksa Polisi

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini puskesmas masih menjalankan uji cepat bagi ibu hamil sebelum melahirkan. Program itu bakal terus dijalankan sebagai upaya perlindungan terhadap nakes. Uji cepat tidak dipungut biaya apa pun, asalkan dilakukan di puskesmas.

“Seluruh pegawai puskesmas kami minta langsung melapor kalau merasakan gejala yang mengarah ke Covid-19 untuk mengantisipasi penularan,” jelas Ning.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif