Solopos.com, SUKOHARJO — Gabungan para pegiat budaya di Petilasan Keraton Kartasura, Sukoharjo akan menggelar Grebeg Sadran 2023 pada Kamis (16/3/2023) di Petilasan Keraton Kartasura dan sekitarnya. Mengambil tema “Pengembangan Keraton Kartasura sebagai Destinasi Wisata dan Religi”, acara ini akan menampilkan berbagai kegiatan budaya dan religi.
Gabungan pegiat budaya yang terlibat di Grebeg Sadran ini antara lain juru lunci, Pakasa, Pawartos, Pejuang Untung Suropati, dan komunitas budaya lainnya. Acara ini juga didukung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Menurut rilis yang diterima Solopos.com dari Panitia Grebeg Sadran 2023, Pedro, Selasa (14/3/2023), beragam kegiatan tersebut meliputi bersih-bersih makam, zikir tahlil, kirab tumpeng, festival kuliner tradisional, pembinaan UMKM, pembagian 1.000 dawet, dan puncak acara sadranan.
Acara ini dimulai dari pagi hingga sore hari. Acara ini terbuka untuk masyarakat umum dari beragam kalangan. Akan ada juga mahasiswa asing dari berbagai negara yang ikut serta di antaranya dari Thailand, Malaysia, Filipina. Acara ini sekaligus upaya mengenalkan budaya Indonesia warisan leluhur bangsa kepada dunia internasional.
Kegiatan bersih-bersih makam dan zikir tahlil sudah digelar di Petilasan Keraton Kartasura pada Minggu (12/3/2023). Acara selanjutnya adalah kirab tumpeng yang akan menampilkan keindahan dan keunikan tradisi Jawa yang ada di daerah ini.
Festival kuliner tradisional akan menampilkan makanan-makanan khas Kartasura yang lezat dan menggugah selera. Akan ada juga pembinaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk membantu para pelaku usaha lokal agar semakin berkembang dan berkontribusi dalam perekonomian daerah. Praktisi dan akademisi dari FEBI UIN Raden Mas Said Surakarta akan hadir sebagai narasumber pembinaan UMKM.
Kegiatan berikutnya yakni lomba mewarnai bagi anak usia TK. Tujuannya untuk mengenalkan destinasi petilasan Keraton Kartasura pada anak usia dini, sehingga mereka memahami sejarah budaya dan religi di sana.
Di samping itu akan ada pembagian 1.000 dawet gratis. Puncak acara adalah sadranan yang akan menampilkan keindahan dan kearifan lokal yang ada di daerah ini. Grebeg Sadran ini direncanakan jadi event tahunan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
