SOLOPOS.COM - SIMULASI PEMBEBASAN SANDRA--Sejumlah personel dari Grup II Kopassus Kandang Menjangan membebaskan sandra dari kawanan teroris dalam simulasi pembebasan sandra yang digelar di kompleks Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Kamis (28/6/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)


SIMULASI PEMBEBASAN SANDRA--Sejumlah personel dari Grup II Kopassus Kandang Menjangan membebaskan sandra dari kawanan teroris dalam simulasi yang digelar di kompleks Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Kamis (28/6/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Suasana Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mendadak mencekam begitu terdengar suara tembakan bertalu-talu, Kamis (28/6/2012) pagi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Asisten Bupati Bidang Pemerintahan, Purwanto AC, terperanjat ketika sejumlah orang bercadar tiba-tiba masuk ke ruang kerjanya dan menodongkan senjata laras panjang ke arahnya. “Cepat keluar!” teriak salah seorang di antaranya diikuti suara tembakan peringatan.

Sejumlah pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) di kompleks Setda Pemkab Klaten tidak bisa berbuat apa-apa saat kawanan orang bersenjata itu menyandra salah satu pejabat penting itu. Mereka berharap datangnya pertolongan sembari mengamati situasi dari jarak jauh. Kawanan orang itu bersedia melepaskan Purwanto dengan tebusan uang senilai Rp2 miliar.

Pertolongan yang diharapkan akhirnya datang. Sebuah helikopter pengangkut pasukan dari Grup II Kopassus Kandang Menjangan tiba di halaman kantor  setempat. Dengan sigap, personel Koppasus itu turun ke daratan dengan menggunakan bantuan tali. Mereka lalu menyusup masuk ke ruang kantor. Sempat terjadi baku tembak antara pasukan dengan kawanan orang tak dikenal itu. Namun dalam kurun waktu kurang dari 10 menit, kawanan orang bersenjata itu berhasil dilumpuhkan. Pasukan lalu membawa lari Purwanto ke tempat yang aman.

Insiden yang dibuat oleh kelompok orang tak dikenal itu bukanlah sungguhan, melainkan hanya simulasi pertempuran jarak dekat dalam rangka menyelamatkan sandra. Hampir semua PNS di Setda Pemkab Klaten sebelumnya memang tidak diberitahu adanya simulasi itu. Sebagian PNS sempat menjerit ketakutan ketika kawanan orang bercadar itu melepaskan tembakan peringatan. Sebagian PNS lari terbirit-birit untuk menyelamatkan diri. Sebagian lagi memilih bersembunyi di bawah meja.

“Saya gemetar dan takut sekali saat orang itu menodongkan senjata ke arah saya,” ujar Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Mardoyo, saat ditemui wartawan seusai simulasi.

Mardoyo mengaku tidak diberitahu sebelumnya perihal simulasi itu. Dia heran ketika mendapati sejumlah PNS bersembunyi di balik meja. Ketika seorang bercadar itu memintanya keluar dari ruangnya, Mardoyo malah gemetar tak bisa bergerak. Dia pun tetap tidak bergerak ketika orang itu menodongkan senjata laras panjang dan melepaskan timah panas ke arahnya. “Sepertinya tembakan itu tepat mengenai dada saya. Tetapi saya baru tahu kalau tidak ada luka di tubuh saya,” kata Mardoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya