SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga medis memegang IUD. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) menggelar layanan KB gratis bagi masyarakat.

 Beberapa jenis alat kontrasepsi yang ditawarkan adalah Intrauterine Device atau bisa juga disebut sebagai IUD (KB spiral), implan, tindakan pencabutan implan, tindakan tubektomi (Metode Operasi Wanita/MOW), vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP), KB Suntik, Pil, dan kondom.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

MOW atau yang bisa juga disebut tubektomi adalah prosedur pemotongan atau pengikatan tuba falopi (saluran indung telur). 

Setelah melakukan prosedur MOW, sel-sel telur tak lagi bisa memasuki rahim sehingga mereka tidak dapat dibuahi. 

Prosedur juga bertujuan menghalangi sperma masuk ke dalam tuba falopi. Tindakan ini dikenal masyarakat dengan sebutan steril rahim.

Sedangkan MOP adalah tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar, sehingga saluran benih tertutup dan tidak terjadi pembuahan saat berhubungan seksual.

Kepala Dinas PPKBP3A, Mubarok mengatakan bahwa pihaknya menyediakan total sebanyak 556 tindakan medis KB, tidak termasuk di dalamnya KB suntik, pil, dan kondom.

“Kami menyediakan kuota untuk KB IUD sebanyak 264 akseptor, implan sebanyak 452 akseptor, pencabutan implan sebanyak 27 akseptor, MOW 46 akseptor, dan MOP sebanyak 6 akseptor. Kalau KB suntik, pil, dan kondom, logistiknya dari pusat, dan kami salurkan setiap bulannya ke faskes yang melayani KB,” terang Mubarok, Selasa (26/9/2023), dilansir dari laman resmi Pemkab Wonogiri.

Mubarok yang ditemui di kantornya mengatakan bahwa Pelayanan KB Gratis ini akan digelar serentak pada tanggal 2 dan 3 Oktober 2023 di 34 puskesmas dan dua rumah sakit di Kabupaten Wonogiri. 

Pihaknya mengatakan telah melakukan sosialisasi melalui kader kesehatan posyandu dan mengunggah postingan di media sosial. 

Pendaftaran calon akseptor kontrasepsi ini juga mulai dibuka tanggal 26 September dan akan ditutup apabila kuota sudah terpenuhi.

“Pendaftarannya bisa melalui kader kesehatan sesuai domisili masing-masing, dan akan kami tutup apabila kuota sudah terpenuhi,” lanjutnya.

Ditambahkan, bagi para akseptor MOW dan MOP akan menerima bantuan biaya hidup dan uang transportasi yang bersumber dari APBD Kabupaten Wonogiri.

“Untuk akseptor MOW akan kami berikan bantuan makan minum sebesar Rp25.000, bantuan transportasi sebesar Rp150.000, dan bantuan biaya hidup sebesar Rp300.000. Untuk MOP lebih besar, bantuan biaya hidup kami berikan Rp1.250.000 per akseptor, bantuan makan minum Rp25.000 dan bantuan transportasi sebesar Rp50.000,” terang Mubarok.

Pihaknya mengimbau, bagi masyarakat yang tertarik untuk menjadi akseptor MOW dan MOP dapat melakukan konsultasi dan skrining kesehatan terlebih dahulu di puskesmas sesuai domisilinya dan menunggu jadwal tindakan medis dari rumah sakit yang ditunjuk.

Mubarok berharap, selain untuk memperingati Hari Kontrasepsi sedunia, pelayanan KB Gratis ini akan mampu menekan pertumbuhan penduduk, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan utamanya mencegah kasus lahirnya bayi stunting akibat jarak kehamilan dan kelahiran yang terlalu dekat, atau kehamilan yang tidak direncanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya