SOLOPOS.COM - jurug

Solo (Solopos.com) – Proses verifikasi calon investor Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) berlanjut. Pekan depan, satu-satunya calon yang tersisa, yakni PT Dinamika Karsa Cemerlang untuk diminta memberikan pemaparan mengenai konsep pengembangan objek wisata kebun binatang tersebut dalam forum terbuka.

PERAWATAN -- Seorang petugas sedang membersihkan sebuah kandang di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sementara itu, meski segera ditangani investor, pengelola TSTJ tetap giat berbenah. Kandang-kandang diperbaiki dan pedagang kaki lima (PKL) akan didata ulang kemudian ditata. Khusus PKL yang ada di bagian belakang akan direlokasi ke lahan dekat panggung hiburan. Perusda juga tengah memproses izin konservasi yang saat ini sudah sampai ke Kementerian Kehutanan.

“Kami ingin maksimal mengelola kawasan wisata itu supaya lebih tertata. Bahkan mulai awal November ini, sepeda motor tidak boleh masuk ke dalam. Sedangkan untuk penataan PKL, terlebih dahulu kami akan melakukan validasi data. Laporan yang masuk ke kami, ada 227 PKL yang ada di TSTJ, tapi kami ingin tahu kepastiannya sekaligus mendata berdasarkan jenis dagangannya,” jelas Dirut Perusda TSTJ, Lilik Kristianto, saat ditemui wartawan di Balaikota, Selasa (1/11/2011).

Mengenai verifikasi calon investor, Lilik mengatakan hari itu dirinya datang untuk menanyakan kepastian kapan Walikota bisa menyediakan waktu untuk mendengarkan pemaparan konsep dari calon investor. Lilik mengatakan rencananya pemaparan itu akan dilakukan pekan depan tapi ia belum mendapat kepastian harinya.

Terpisah, Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemaparan dari calon investor itu akan dilakukan pekan depan. “Pemaparannya pekan depan, harinya saya belum tahu, tapi sudah diatur oleh ajudan. Nanti kalian (wartawan-red) bisa mengikutinya secara langsung. Nanti forumnya terbuka kok, siapapun boleh mengikuti, supaya terang dan transparan,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengaku sangat menyayangkan karena hanya ada satu calon investor sehingga tidak ada yang bisa dijadikan pembanding. Tanpa adanya pembanding menurutnya akan sulit untuk menilai sebagus apa konsep yang disampaikan oleh calon investor tersebut. “Ya paling nanti pakai pembanding imajiner. Misalnya, dengan Taman Safari atau Jatim Park,” imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan, tadinya ada tiga calon investor yang mengajukan penawaran dalam lelang yang digelar pada September lalu. Namun, dua calon investor, yakni PT Bengawan Solo Kreasindo dan PT Graha Abadi Sentosa mengundurkan diri. Pernyataan pengunduran diri itu disampaikan ke Direksi Perusda TSTJ tepat pada hari terakhir jadwal pemasukan penawaran.

Tidak jelas apa alasan pengunduran diri tersebut. Namun ada beberapa dugaan, di antaranya nilai investasinya yang sangat tinggi, yakni Rp 200 miliar, butuh waktu sangat lama untuk kembali. Selain itu, ada pula dugaan investor hanya mengelola sebagian kawasan yang tidak masuk konservasi. Namun dugaan terakhir ini dibantah oleh direksi Perusda.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya