SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (JIBI/SOLOPOS/Dok)
WONOGIRI — Amin Hartono, 21, warga Dusun Bongos RT 001/RW 002, Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, ditemukan tewas gantung diri, Selasa (28/5/2013). Amin ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi oleh bapaknya sendiri, Suyono, 50, sekitar pukul 03.00 WIB.
“Saat itu, Suyono hendak ke kamar mandi tapi dikunci dari dalam dan akhirnya pintu didobrak. Setelah pintu berhasil dibuka, Suyono mendapati anaknya [Amin], telah gantung diri,” kata Kepala Desa Pucung, Ashari, kepada wartawan, Selasa.
Ia menambahkan Amin akan melangsungkan pernikahan di rumah calon istrinya yakni Murtini, 18, dari Desa Ngandong, Kecamatan Eromoko, Minggu (2/6/2013). Namun, ia tidak tahu penyebab Amin nekat gantung diri. Sebab, pihak keluarga juga tidak ada yang tahu dan sebelumnya tidak ada masalah.
Padahal, lanjut dia, persiapan pernikahan telah dilakukan di antaranya undangan yang telah disebar, pasang kajang di rumah calon pengantin perempuan, makanan untuk tamu undangan dan hiburan campursari.
“Menurut informasi yang saya peroleh, pada Senin (27/5/2013) malam, Amin sempat ke rumah salah satu keluarganya. Tapi, Amin tidak bercerita apa-apa terkait masalah yang dihadapi. Hanya, dia sempat mengatakan akan tidur sebentar karena pusing [pikiran] dan meminta jangan dibangunkan. Namun, pada malam harinya, Amin pulang ke rumah,” ujarnya.
Terpisah, Camat Eromoko, Danang Erawanto, membenarkan kabar tersebut. Amin ditemukan gantung diri dengan tali plastik dan ada pula sepasang sandal yang diketahui miliknya.
“Kepolisian telah mendatangi lokasi dan memeriksa Amin bersama tim medis dari Puskesmas Eromoko. Amin meninggal memang akibat bunuh diri. Tapi, kami tidak tahu alasannya. Mungkin, ada hal yang sengaja disembunyikan, sehingga menjadi beban Amin,” ujarnya kepada wartawan, Selasa.
