SOLOPOS.COM - Kapolsek Polokarto, AKP Banuari (kiri), menunjukkan lokasi penemuan kerangka manusia di perkebunan tebu Dukuh Ngasem RT 001/RW 001, Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Rabu (7/12/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Pekerja perata tanah menemukan kerangka manusia saat meratakan tanah di perkebunan tebu di Polokarto, Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pekerja perata tanah menemukan kerangka manusia saat bekerja di lahan perkebunan Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Rabu (7/12/2016).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penemuan kerangka manusia tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB saat tiga pekerja asal Karanganyar bekerja meratakan tanah milik Heri Wibowo. Tiga pekerja itu adalah Sugimin, 60, Rian Ngadi, 42 dan Parwanto, 42.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, ketiga pekerja itu sedang meratakan tanah ketika salah satu pekerja, Rian, tiba-tiba menghentikan aktivitasnya. Rian yang saat itu mencangkul tanah dikejutkan dengan benda keras yang menghantam pucuk cangkul.

Rian mencoba mengangkat cangkul dan betapa terkejutnya ia mendapati kerangka yang masih terbalut kain baju bermotif kotak-kotak. Rian lalu memberitahukan temuannya kepada Parwanto dan Sugimin.

Ketiganya lalu melaporkan temuan itu ke Polsek Polokarto. “Seorang pekerja mencangkul tanah dan menemukan kerangka manusia di saat mengangkat cangkulnya,” ujar Kasubbag Humas Polres Sukoharjo, AKP Joko Sugiyanto, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano.

Menurut dia, personel Polsek Polokarto langsung datang ke lokasi setelah mendapatkan laporan penemuan kerangka manusia tersebut. “Polisi dibantu masyarakat menuntaskan penggalian untuk mencari kerangka lainnya. Lokasi temuan berair dan diduga korban sudah meninggal berbulan-bulan karena saat ditemukan sudah tinggal tulang belulang.”

Kapolsek Polokarto, AKP Banuari, kepada wartawan menjelaskan dalam hitungan menit kerangka manusia itu teridentifikasi merupakan warga Dukuh Kancu RT 002/RW 005, Desa Godog, bernama Kerto Rejo, 85. Kepastian identitas itu didapat Siswo Diharjo, 60, warga yang tinggal satu dukuh dengan korban.

“Siswo mengenali korban dari sobekan kain baju yang dikenakan. Saksi Siswo paham terhadap korban karena merupakan keponakan korban.”

Menurut keterangan yang diperoleh polisi dari Siswo, Kerto Rejo diduga memiliki gangguan kejiwaan sehingga sering pergi dari rumah. Kerto sudah tiga kali pergi dari rumah dan terakhir pergi enam bulan lalu.

“Enam bulan lalu korban pergi dari rumah mengenakan baju motif kotak-kotak,” kata Kapolsek.

Kapolsek menyatakan keluarga meminta jasad Kerto Rejo segera dimakamkan dan tak perlu diautopsi. Keluarga juga tak melaporkan kepergian Kerto ke polisi hingga ditemukan berupa kerangka.

Kapolsek menegaskan hasil visum luar dari tim medis Puskesmas Polokarto tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di kerangka tersebut. “Kerangka korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya