SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Dua paket pengerjaan jalan lingkungan senilai Rp4,3 miliar terancam tidak selesai sesuai jadwal waktu alias molor dari perencanaan, yakni per Sabtu (14/12/2013). Pekerjaan dua paket jalan lingkungan di wilayah Kecamatan Jebres, Pasar Kliwon dan Serengan itu hingga Kamis (12/12/2013) belum dikerjakan karena keterlambatan penyediaan asphalt mixing plant (AMP) sejak sebulan terakhir.

Persoalan tersebut mencuat dalam rapat kerja Komisi II DPRD Solo bersama sejumlah rekanan dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo di gedung Dewan, Kamis siang. Rapat kerja tersebut dipimpin Ketua Komidi II Djaswadi didampingi Wakil Ketua Komisi II Bambang Wijayanto dan Sekretaris Komisi II Hammi Mujadid Irsyad.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dalam kesempatan itu Kepala DPU Solo tak hadir, tetapi diwakilkan Kabid Bina Marga, Nur Basuki, dan beberapa orang staf. Nur menerangkan pekerjaan fisik di bidang bina marga pada tahun ini meliputi 26 paket, yakni 15 paket jalan kota dan 11 paket jalan lingkungan. Dari puluhan paket tersebut, kata dia, sebenarnya ada tiga paket yang belum selesai pekerjaannya, yakni paket selain kota di sekitar SMAN 5 Solo, paket jalan lingkungan VIII dan paket jalan lingkungan IX.

“Untuk paket di sekitar SMAN 5 Solo itu diharapkan selesai hari ini [kemarin] karena volume pekerjaannya tinggal 250 ton. Kemungkinan besar selesai hari ini karena tenggat terakhirnya hari ini. Sedangkan dua paket lainnya diharapkan bisa dikerjakan mulai besok [hari ini]. Untuk paket VIII membutuhkan volume AMP sebanyak 1.100 ton dan paket IX membutuhkan AMP sebanyak 1.300 ton. Pekerjaan itu belum dilaksanakan karena keterlambatan penyediaan AMP, bukan karena kontraktor,” tegas Nur, saat ditemui wartawan, seusai rapat kerja.

Nilai proyek dua paket itu, sambung Nur, mencapai Rp4,3 miliar yang terdiri atas Rp1,9 miliar untuk paket VIII dan Rp2,4 miliar untuk paket IX. Sumber dana pelaksanaan proyek itu berasal dari APBD Perubahan 2013. “Saya heran, alat milik rekanan penyediaan AMP itu baru semua, tapi kok ya bisa jebol ya. Keterlambatannya itu sudah satu bulan ini. Kalau saya pokoke piye carane supaya rampung, AMP segera dikirim. Kalau dilihat dari produksinya rata-rata 400-500 ton per hari. Dengan asumsi itu, saya optimistis selama dua hari selesai dikerjakan,” tandas Nur.

Nur berharap tidak ada masalah teknis lagi dan tidak ada masalah cuaca dalam penyelesaian pekerjaan di paket VIII dan IX itu. Dia akan mengantisipasi bila pekerjaan itu molor dari jadwal waktu yang ditentukan dalam perencanaan.

“Saya belum berani memberi perpanjangan waktu bila pekerjaan mereka tidak rampung per Sabtu besok. Kami akan konsultasi dulu dengan Inspektorat atau SKPD [satuan kerja perangkat daerah] lain untuk meminta pertimbangan regulasi tentang dibolehkannya atau tidak perpanjangan waktu sampai Jumat (20/12). Soalnya batas akhir pelaksanaan anggaran ya 20 Desember itu,” tandasnya.

Ketua Komisi II DPRD Solo, Djaswadi, optimistis pekerjaan dua paket jalan lingkungan itu bakal selesai sebelum Jumat pekan depan. Dia menegaskan selama penyediaan AMP tak terlambat dan bisa diatasi proyek itu rampung. Prinsipnya, kata Djaswadi, jangan sampai kontraktor rugi dan disalahkan gara-gara keterlambatan AMP.

Sekretaris Komisi II, Hammi Mujadid Irsyad, mengapresiasi pelaksanaan anggaran senilai Rp40 miliar yang dilakukan DPU. Dia merasa lega dengan laporan kegiatan yang sebagian besar selesai tanpa masalah, kecuali di paket VIII dan IX. “Kalau sampai molor DPU harus bisa bertanggung jawab untuk mengatur regulasi lebih lanjut. Yang jelas batas toleransinya hanya enam hari terhitung sejak Sabtu (14/12),” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya