Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sragen (Solopos.com) – Seorang pelajar SMP Muhammadiyah 3 Sambungmacan, Utari, 16, tewas mendadak
saat pulang sekolah di Jl Raya Timur KM 13, tepatnya di depan RM Eka Mira Dukuh Sumber Agung RT 17, Desa Banaran, Sambungmacan, Sragen, Selasa (21/6/2011) sekitar pukul 14.30 WIB. Aparat Polsek Sambungmacan saat dihubungi Espos, Rabu (22/6/2011) menduga kematian korban disebabkan gangguan kesehatan.
Keterangan yang dihimpun di Puskesmas Sambungmacan 1 dan
Polsek Sambungmacan, sebelum meninggal Utari bersama temannya pulang dari sekolah setelah mengikuti proses administrasi kelulusan sekolah yaitu membubuhkan cap tiga jari. Sepulang sekolah, korban bermain ke rumah Sriyati, 16, teman satu sekolahnya.
Kemudian korban pulang diantar temannya, Umbar, 16, dengan
berboncengan naik motor. Korban tidak mau diturunkan di depan rumah, tapi ingin diturunkan di dekat pos ojek, sekitar 50 meter dari rumah korban di Jl Raya Timur KM 13. Korban lantas pulang berjalan kaki. Belum sempat sampai di rumah, tiba-tiba korban terjatuh. Beberapa warga yang melihatnya langsung menolong korban dan mengantarnya ke rumah.
Korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sambungmacan 1 karena kondisinya yang cukup kritis. Sesampainya di puskesmas korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Aparat Polsek Sambungmacan langsung datang ke puskesmas setelah menerima kabar dari pihak puskesmas.
“Hasil visum dari puskesmas tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. Catatan medis menyebut korban menderita penyakit jantung sejak usia tujuh tahun. Pihak keluarga meminta kepada aparat agar jenazah tidak perlu diautopsi. Selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga,” ungkap Kasubag Humas AKP Mulyani mewakili Kapolres Sragen AKBP IB Putra Narendra setelah menerima laporan dari Kapolsek Sambungmacan, AKP Yohanes Trisnanto.
trh