Soloraya
Selasa, 22 Agustus 2023 - 18:03 WIB

Pelajar Wajib Tahu, Payung Lukis Khas Klaten Masuk Warisan Budaya Nasional lo

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pelajar mengikuti lomba melukis payung khas Juwiring di kompleks Monumen Juang 45 Klaten, Selasa (22/8/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 243 pelajar tingkat SD, SMP, serta SMA mengikuti lomba lukis payung khas Juwiring di Monumen Juang 45 Klaten, Selasa (22/8/2023). Lomba itu digelar dengan tujuan mengenalkan dan semakin memopulerkan kerajinan payung lukis di kalangan pelajar.

Sebagai informasi, kerajinan payung lukis khas Juwiring sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, para peserta awalnya menerima payung kertas berwarna putih bersih. Setelah acara dibuka, para peserta mulai melukis dan mewarnai payung tersebut.

Ada yang terlebih dahulu mengecat payung sebagai warna dasar. Ada pula yang langsung menggambar pola. Beberapa peserta terlihat menggambar pola batik Sindu Melati, motif batik khas identitas Klaten pada payung lukis tersebut.

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Pariwisata dan Olahraga (Disbudporapar) Klaten, Widowati, mengatakan kegiatan itu digelar untuk memperingati Hari Jadi ke-219 Kabupaten Klaten dan HUT ke-78 RI.

Advertisement

Tema yang diusung yakni Merindu Sindu Meniti Melati. Payung yang dilukis berdiameter 70 sentimeter (cm). Para peserta dibebaskan menggunakan alat dan bahan pewarna untuk melukis payung mulai dari cat air, spidol warna, piloks, dan lain-lain.

Untuk menilai karya para peserta, Disbudporapar Klaten mendatangkan juri dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan ISI Solo. Poin penilaian pada lomba lukis payung khas Juwiring, Klaten, itu meliputi orisinalitas, komposisi, harmonisasi, serta kreativitas.

“Animo peserta sangat tinggi. Awalnya kami targetkan 219 peserta ternyata antusiasme peserta tinggi hingga jumlahnya mencapai 243 orang,” kata Widowati saat ditemui Solopos.com di sela lomba.

Advertisement

Selain memeriahkan Hari Jadi Klaten dan HUT RI, Widowati menjelaskan lomba lukis payung itu sekaligus untuk melestarikan dan memopulerkan kerajinan khas Klaten.

Sebagai informasi, payung Juwiring sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sementara itu, itu motif batik Sindu Melati merupakan motif batik khas Klaten.

Motif batik itu karya perajin batik Klaten yang menggambarkan sejarah dan potensi Klaten. “Dari kegiatan ini kami berharap kekayaan khas Klaten bisa terus dilestarikan dari generasi ke generasi,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif