Solopos.com, KARANGANYAR -- Penularan Covid-19 di Kabupaten Karanganyar yang terjadi di gedung olahraga memberi pelajaran berharga.
Penularan kasus tersebut terjadi karena salah seorang pasien tidak tertib menjalankan isolasi mandiri saat menunggu hasil swab test. Dia memilih bermain badminton di gedung olahraga dan menongkrong bersama rekannya.
Ternyata, hasil swab test orang tersebut positif Covid-19. Selanjutnya, 14 orang rekan bermain badminton dan menongkrong pasien positif itu juga dinyatakan positif Covid-19.
Jajal Destinasi Wisata Viral Mata Langit, Ganjar: Berat Tapi Luar Biasa
Jajal Destinasi Wisata Viral Mata Langit, Ganjar: Berat Tapi Luar Biasa
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati, mengingatkan pentingnya taat terhadap anjuran petugas kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Purwati juga mengingatkan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Salah satu protokol yang dimaksud adalah mengenakan masker.
Hasil Pilkada Sragen 2015, Awal Langkah Mbak Yuni Pimpin Bumi Sukowati
Purwati menekankan pencegahan itu lebih penting dan harus dilakukan untuk menekan penularan Covid-19 di Karanganyar. Dia juga mengingatkan bahaya orang tanpa gejala atau sekarang disebut istilah kasus konfirmasi tanpa gejala.
"Kita tidak tahu di sekitar kita ada yang positif tanpa gejala atau tidak. Makanya protokol kesehatan dipatuhi dan ingatkan masyarakat untuk terus taat. Masyarakat kayak ada yang cuek karena sudah menganggap ini normal," jelas dia.
Polres Sukoharjo Kirim BB Pembunuhan Keluarga Suranto ke Labfor
Dinkes Kabupaten Karanganyar masih mencatat kasus penularan Covid-19 melalui kontak erat. Dia mencontohkan dalam satu ruangan tempat bekerja, tidak ada orang yang tahu rekan kerja atau dirinya sendiri termasuk kategori orang tanpa gejala.
Lantaran itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat wajib dilakukan. Upaya tersebut diharapkan dapat menekan persebaran Covid-19.
"Makanya dengan siapapun kita harus menjaga jarak, memakai masker. Jangan makan sembari mengobrol. Makan dulu deh, selesai makan baru mengobrol. Maskernya dipakai. Kita enggak tahu siapa habis bertemu siapa dan darimana. Itu bentuk kewaspadaan supaya menjaga diri sendiri dan orang lain," tutur dia.