Soloraya
Selasa, 16 Mei 2023 - 18:51 WIB

Pelaku 12 Orang, Begini Kronologi Pengeroyokan Pelajar SMP di Gumulan Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN — Polres Klaten langsung bergerak melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus dugaan pengeroyokan yang menyebabkan seorang pelajar SMP berumur 16 tahun meninggal dunia, Minggu (14/5/2023) dini hari.

Kapolres Klaten, AKBP Warsono, membenarkan ada aduan terkait dugaan pengeroyokan yang terjadi di wilayah Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah. “Atas dasar aduan itu kami melakukan penyelidikan. Sementara ini kami mengambil langkah untuk mencari titik terang kejadian itu,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di Polres Klaten, Selasa (16/5/2023) sore.

Advertisement

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Lanang Teguh Pambudi, juga menjelaskan saat ini Polres Klaten masih terus menyelidiki kasus itu dan memburu para pelaku. “Korban awalnya dirawat di RSUD Bagas Waras Klaten dan dirujuk ke RSU Islam Klaten. Pagi tadi kami mendapatkan informasi korban meninggal dunia,” kata dia.

Kasatreskrim mengatakan sudah ada enam saksi yang diperiksa. Tim Satreskrim saat ini terus mengumpulkan bukti-bukti serta keterangan saksi. “Kalau dari keterangan saksi, awalnya korban nongkrong di sekitar terminal, ngopi-ngopi di sana. Kemudian korban dan teman-temannya bertemu dengan kelompok lain,” kata dia.

Advertisement

Kasatreskrim mengatakan sudah ada enam saksi yang diperiksa. Tim Satreskrim saat ini terus mengumpulkan bukti-bukti serta keterangan saksi. “Kalau dari keterangan saksi, awalnya korban nongkrong di sekitar terminal, ngopi-ngopi di sana. Kemudian korban dan teman-temannya bertemu dengan kelompok lain,” kata dia.

Polisi masihmendalami apakah ini kejadian tersebut random, artinya sebatas pertemuan antarkelompok kemudian terjadi pengeroyokan atau memang ada dendam sebelumnya. “Sampai saat ini yang terjadi adalah kelompok korban berada di seputaran terminal dan bertemu dengan kelompok penyerang,” kata Lanang.

Soal jumlah pelaku pengeroyokan, Kasatreskrim menjelaskan sesuai kronologi awal yang diadukan ke Polres, pelaku pengeroyokan diduga berjumlah 12 orang yang mengendarai enam sepeda motor. Soal dugaan ada yang membawa senjata tajam, Kasatreskrim mengatakan dari informasi awal kelompok pelaku ada yang membawa senjata tajam.

Advertisement

Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Minggu (14/5/2023) dini hari. Korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit namun nyawa remaja yang berstatus pelajar kelas IX SMP itu meninggal dunia, Senin (15/5/2023) malam.

Sebelum kejadian, NA pamit untuk ngopi bersama teman-temanya di sekitar terminal, Sabtu (13/5/2023) malam. Saat perjalanan pulang, NA diadang dan dikeroyok gerombolan tak dikenal di sekitar wilayah Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah.

NA mengalami luka akibat pukulan benda tumpul. Seusai kejadian, NA dilarikan ke RSUD Bagas Waras Klaten yang kemudian dirujuk ke RSU Islam Klaten.

Advertisement

Salah satu kerabat NA, Mungaji, 56, menjelaskan NA meninggal dunia setelah hampir dua hari menjalani perawatan di rumah sakit. NA meninggal dunia pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.

Jenazah NA dimakamkan pada Selasa (16/5/2023) siang. “Kalau NA saat ini masih sebagai pelajar SMP. Tahun ini mau lulus SMP,” kata Mungaji saat ditemui Solopos.com di rumah duka, Selasa.

Ayah NA, Sriyanto, sudah melaporkan kejadian yang dialami putranya ke polisi pada Minggu. “Harapan keluarga pelaku segera ditangkap,” kata Mungaji.

Advertisement

Kerabat NA lainnya, Dadang, 31, menjelaskan NA mengalami luka pada kepala bagian belakang. “Pertama dirawat di RSUD Bagas Waras. Kemudian dirujuk ke RS Islam. Luka kepala bagian belakang dan mengalami penggumpalan darah karena ada benturan benda tumpul,” kata Dadang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif