Soloraya
Selasa, 10 Oktober 2023 - 09:17 WIB

Pelaku Usaha Jamu Tradisional dapat Pelatihan Digital Marketing dari UTP Solo

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo saat memberikan pelatihan kepada pelaku usaha jamu tradisional Larasati di Sumber, Banjarsari, Minggu (8/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo memberikan pelatihan manajemen produksi dan pemasaran digital kepada pelaku usaha jamu tradisional Larasati di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Minggu (8/12023).

Pelatihan dilakukan agar pelaku usaha jamu tradisional Larasati mampu menghadapi persaingan yang ketat di era ekonomi digital. Digitalisasi usaha merupakan sebuah keharusan bila pelaku usaha ingin bertahan dan berkembang di era modern seperti sekarang ini.

Advertisement

Ketua Program Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTP Solo, Kurniawati Darmaningrum, mengatakan timnya telah menyusun solusi yang mudah dan aplikatif terkait pengembangan usaha jamu tradisional Larasati. Solusi yang dibuat terkait manajemen produksi, pemasaran digital, dan manajemen keuangan.

“Solusi untuk manajemen produksi adalah dengan penambahan alat yang sesuai agar supply dan demand bisa selaras. Kemudian mitra saat ini memiliki panci yang menggunakan keran di bawahnya, sehingga saat penuangan ke botol menjadi higienis dan praktis,” ujar dia kepada Solopos.com, Senin (9/12023).

Advertisement

“Solusi untuk manajemen produksi adalah dengan penambahan alat yang sesuai agar supply dan demand bisa selaras. Kemudian mitra saat ini memiliki panci yang menggunakan keran di bawahnya, sehingga saat penuangan ke botol menjadi higienis dan praktis,” ujar dia kepada Solopos.com, Senin (9/12023).

Kurniawati mengatakan mitra program pengabdian masyarakat sedang fokus membuat outlet di depan rumah. Sehingga ada beberapa perubahan peralatan yang direncanakan dari sebelumnya. Namun perubahan itu tetap menyesuaikan kebutuhan dari mitra. Sedangkan solusi pemasaran digital yakni melalui pelatihan dan pembimbingan.

“Mitra program kami bimbing bagaimana memanfaatkan alat-alat dalam pemasaran digital, seperti Search Engine Optimalization, paid search, display, dan social media. Mitra diberikan penjelasan sekaligus dibimbing untuk menggunakan pemasaran digital. Namun ada beberapa tahap yang harus dijalankan. Seperti tahap pengenalan dasar pemasaran digital,” urai dia.

Advertisement

Sementara terkait pengelolaan keuangan, Kurniawati menjelaskan mitra program dibimbing bagaimana menghitung HPP, membuat laporan keuangan yang mudah dipahami.

Dia menilai jamu Larasati mempunyai potensi berkembang bila menerapkan manajemen produksi dan pemasaran digital. Jamu ini bisa jadi ikon Solo kota wisata.

“Jamu Larasati memiliki potensi untuk terus berkembang karena mempunyai keunggulan dari sisi produk, yaitu jamu tradisional yang dikemas dalam botol atau ready to drink. Kami ingin mendampingi Jamu Larasati supaya usaha ini bisa sukses dan nantinya memberikan kontribusi nyata kembali kepada masyarakat Solo dengan membuka lapangan pekerjaan yang baru,” sambung Kurniawati .

Advertisement

Owner Jamu Larasati, Islasia Diena Sandra menjelaskan saat ini Jamu Larasati kesulitan untuk menyesuaikan permintaan pasar terhadap produk jamu mereka.

Hal itu dikarenakan adanya keterbatasan alat-alat produksi yang digunakan. Saat ini Larasati diproduksi dengan peralatan yang skalanya belum industri.

“Saat melakukan produksi, alat-alat yang digunakan tidak mendukung karena sekali produksi bisa 100-120 botol dan kita sebagai contoh menggunakan blender kapasitas dua liter. Itu sangat menyulitkan karena harus melakukan proses blender 8-10 kali setiap kali produksi. Sampai blender saya beberapa kali rusak” jelas Sandra.

Advertisement

Dia merasa terbantu dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan. Selain dari segi pendanaan, materi-materi yang disampaikan diakui sangat aplikatif dengan kondisi saat ini. Sebab sudah disesuaikan dengan permasalahan yang sedang dihadapi.

Tim PKM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTP Solo yang dipimpin Kurniawati terdiri dua dosen, yaitu Rahmatya Widyaswati, dan Istinganah Eni Maryanti.

Ada juga empat mahasiswa yakni Novia Rahmadani, Nanda Salsabila Khoirunnisa, Dinda Mutiara Astuty dan Nabilla Aisyah Nori.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif