SOLOPOS.COM - Suasana workshop digital branding desa wisata Kampung Dolanan, Desa Sidowayah, Klaten, Kamis (20/7/2023). Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan wawasan secara teoretis maupun praktis mengenai strategi peningkatan citra positif desa wisata melalui publikasi di saluran platform media sosial. (Sri Herwindya BW/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, KLATEN – Research Group Kajian dan Terapan Komunikasi Prodi D3 Komunikasi Terapan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyelenggarakan workshop peningkatan digital branding desa wisata di Kampung Dolanan, Desa Sidowayah, Klaten, Kamis (20/7/2023).

Bertema Penguatan Digital Branding Desa Wisata melalui Workshop Strategi Komunikasi Bermedia Sosial kegiatan tersebut diikuti sekitar 20-an peserta dari kalangan kelompok sadar wisata (pokdarwis), karang taruna, badan usaha milik desa serta aparatur desa setempat. Dibuka Kepala Desa Sidowayah, Mujahid Djaryanto S.H. workshop terkait menghadirkan pemateri dari kalangan praktisi media digital dari CV Cipta Gemilang Visual. Materi tidak hanya secara teoritis, namun juga secara praktis di mana terdapat praktik langsung produksi video konten media sosial di lapangan diikuti seluruh peserta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kampung Dolanan Klaten
Suasana workshop digital branding desa wisata Kampung Dolanan, Desa Sidowayah, Klaten, Kamis (20/7/2023). Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan wawasan secara teoretis maupun praktis mengenai strategi peningkatan citra positif desa wisata melalui publikasi di saluran platform media sosial. (Sri Herwindya BW/Dokumentasi Pribadi)

Kepala Prodi D3 Komunikasi Terapan SV UNS, Joko Suranto, M.Hum. menyampaikan selain sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian, workshop ini juga bertujuan menambah wawasan secara teori dan praktik terkait optimalisasi digital branding desa wisata. Menurutnya, media sosial dewasa ini menjadi media modern yang tak terhindarkan yang bersifat multifungsi baik untuk berkomunikasi, koneksi, ekspresi hingga promosi.

“Maka, sebaiknya pula media sosial dengan berbagai platform-nya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan promosi, tidak hanya sekadar selfie dan sejenisnya. Salah satunya untuk mem-branding desa wisata agar lebih marketable,” jelasnya.

Salah satu pemateri, Panji Dwi Ashrianto, M.Ikom. mengungkapkan dalam mem-branding digital desa wisata, pengelola desa sebaiknya bisa membuat perencanaan matang terlebih dahulu, meliputi penentuan tujuan, pengenalan target audiens, penjadwalan posting, diversifikasi konten, pemantauan dan analisis serta pendekatan responsif dan interaktif selama proses produksi. Bentuk-bentuk konten media sosial untuk aktivitas branding bervariasi mulai dari teks, gambar dan grafik, video, konten dan giveaway, testimoni dan ulasan serta live streaming.

Kampung Dolanan Klaten
Suasana workshop digital branding desa wisata Kampung Dolanan, Desa Sidowayah, Klaten, Kamis (20/7/2023). Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan wawasan secara teoretis maupun praktis mengenai strategi peningkatan citra positif desa wisata melalui publikasi di saluran platform media sosial. (Sri Herwindya BW/Dokumentasi Pribadi)

Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjutnya, adalah melakukan analisis pesaing, cek tren industri, mendengarkan saran/kritik dari khalayak, melakukan survei, memantau momen dan peristiwa aktual, melakukan ulasan dan testimoni serta memperkaya ide dari berbagai platform media sosial lain.

Pemateri lain, Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. menekankan betapa pentingnya kekuatan ide dalam memproduksi konten media sosial. Desa wisata akan melesat citra positifnya melalui publikasi di saluran media sosial berangkat dari kematangan ide sejak perencanaan.

Dirinya menambahkan untuk bisa menghasilkan konten media sosial yang berkualitas terutama melalui konten video, maka perlu pengaturan dan pemantapan komposisi tim produksi konten produk terkait setidaknya terdiri dari sutradara, kameramen, script writer dan editor.

“Komposisi ini tidak sekadar ada, tapi juga harus matang. Artinya masing-masing harus jelas deskripsi tugasnya dan maksimal dalam pelaksanaannya. Beberapa tahapan strategi branding video terdiri dari hook of verbal, voice dan video, kemudian problem, solution, benefit dan call to action,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya