Soloraya
Sabtu, 14 November 2020 - 02:00 WIB

Pelanggan Ungkap Sederet Kisah Sedih Di Balik Gemerlapnya Lampu Karaoke Solo

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tempat karaoke (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Tempat karaoke di berbagai kota termasuk Solo dan sekitarnya kerap menjadi pelarian orang untuk keluar dari kepenatan hidup. Dengan berkaraoke meski hanya 1-2 jam, sudah cukup untuk orang menjadi terhibur.

Namun, siapa sangka di balik gemerlapnya lampu dan dentuman musik di room karaoke tersimpan sederet kisah sedih. Setidaknya itulah yang berhasil diungkap sejumlah pelanggan karaoke yang berteman dengan pemandu lagu atau lady companion (LC).

Advertisement

Lewat obrolan selama di room karaoke, sejumlah pelanggan karaoke berhasil mengungkap kisah hidup para LC dan apa yang menjadi alasan mereka terjun ke dunia tersebut.

Kunjungi Lokasi Evakuasi Bencana Merapi Klaten, Kadinkes Jateng Minta Protokol Kesehatan Dibenahi

Advertisement

Kunjungi Lokasi Evakuasi Bencana Merapi Klaten, Kadinkes Jateng Minta Protokol Kesehatan Dibenahi

Faktor ekonomi atau butuh uang menjadi alasan mayoritas LC. Sebagian dari mereka juga ternyata merahasiakan pekerjaan sebagai LC dari keluarga mereka.

“Kalau alasan atau motivasi mereka menjadi LC ya kebanyakan karena butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ada juga yang mengaku menjadi LC agar bisa membantu biaya sekolah adiknya,” ujar Anto, bukan nama sebenarnya, kepada Solopos.com, Rabu (11/11/2020) malam.

Advertisement

Pasar Kota Sragen Direvitalisasi Dengan Dana Rp200 Miliar, Ini 4 Lokasi Alternatif Pasar Darurat

Berbagai Daerah

Akhirnya ia merantau ke Solo dan menjadi pemandu lagu agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Sang wanita juga bercerita dirinya pernah menjadi korban kekerasan mantan suaminya. “Kepada saya ia [LC] mengaku pernah dibacok punggungnya oleh suaminya,” urai Anto.

Cerita lainnya, Anto pernah ditemani karaoke oleh seorang wanita yang mengaku harus menjadi LC karena suaminya tidak bekerja. Padahal, mereka sudah mempunyai anak yang masih kecil dan butuh susu saban harinya. “Intinya karena mereka butuh uang,” tuturnya.

Advertisement

Pengrajin Ciu Bekonang Sukoharjo Tanggapi Pembahasan RUU Minol oleh DPR, Ini Kata Mereka

Penuturan senada disampaikan Bowo, pelanggan karaoke asal Karanganyar. Menurutnya, banyak cerita miris dalam kehidupan para LC yang berhasil ia korek. Cerita yang membuat akhirnya bekerja di dunia malam. Tak hanya LC dari Soloraya, LC yang bekerja di Solo ternyata berasal dari berbagai daerah.

Ada yang berasal dari Sidoharjo dan Malang, Jatim, ada juga yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Barat (Jabar). Mereka juga ternyata sudah menjadi LC karaoke di beberapa daerah. “Pengalaman mereka menjadi LC tidak hanya di Solo, tapi di beberapa daerah,” terang Bowo.

Positif Covid-19 Meledak Hingga 163 Orang Dalam 6 Hari, Boyolali Terjun Ke Zona Merah

Advertisement

Ihwal keterampilan bernyanyi, menurutnya, para LC ini beraneka ragam. LC dari Jabar yang baru beberapa hari di Solo kebanyakan belum bisa bernyanyi lagu berbahasa Jawa. Tapi seiring berjalannya waktu mereka pun belajar bahasa Jawa karena banyak lagu Jawa yang disukai tamu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif