Soloraya
Jumat, 19 Juli 2013 - 19:20 WIB

PELANGGARAN BERJUALAN : Toko di Coyudan & Nonongan Berdagang di Trotoar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas di kawasan Nonongan, Jl. Yos Sudarso, Solo, Jumat (19/7/2013). Dishubkominfo memberi peringatan kepada sejumlah pemilik toko di kawasan Coyudan dan Nonongan untuk menata dagangannya sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Arus lalu lintas di kawasan Nonongan, Jl. Yos Sudarso, Solo, Jumat (19/7/2013). Dishubkominfo memberi peringatan kepada sejumlah pemilik toko di kawasan Coyudan dan Nonongan untuk menata dagangannya sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo memberi peringatan kepada seluruh pemilik toko di kawasan Nonongan dan Coyudan untuk menata barang dagangannya. Hal ini menyusul masih ditemukannya barang dagangan digelar hingga memakan badan jalan.

Advertisement

Demikian disampaikan Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sri Baskoro dalam rapat koordinasi bersama Satlantas Polresta Solo, Korem 074/Warastratama di kantor Dishubkominfo, Jumat (19/7/2013).

Dalam rapat tersebut, Dishubkominfo mengumpulkan seluruh pelaku usaha di kawasan Coyudan, Nonongan, Pasar Gede, Solo Grand Mall (SGM), Solo Square dan kawasan Notosuman.

Advertisement

Dalam rapat tersebut, Dishubkominfo mengumpulkan seluruh pelaku usaha di kawasan Coyudan, Nonongan, Pasar Gede, Solo Grand Mall (SGM), Solo Square dan kawasan Notosuman.

Baskoro mengungkapkan biang kemacetan lalu lintas di kawasan Nonongan dan Coyudan salah satunya dagangan milik para pelaku usaha yang digelar di trotoar. Bahkan ironisnya lagi pihaknya menemukan barang dagangan digelar hingga di badan jalan atau memakan area parkir.

“Jadi banyak barang dagangan yang ditempatkan diarea parkir. Ini menjadi kawasan semakin semrawut,” ungkapnya.

Advertisement

“Area parkir menjadi sempit. Belum lagi hak pejalan kaki itu juga terabaikan,” katanya.

Selain itu, Baskoro juga menyoroti banyak terdapat mobil pemilik toko atau mobil barang dan karyawan di area parkir badan jalan. Parkir kendaraan roda dua dan roda empat juga masih bercampur sehingga semrawut. Tidak hanya itu, banyak pula kendaraan parkir melebihi garis parkir atau markah.

“Bongkar muat barang juga dilakukan pada jam-jam sibuk,” imbuhnya.

Advertisement

Sebagai solusi mengurai kemacetan di kawasan Nonongan dan Coyudan, pihaknya meminta aktivitas bongkar muat barang dilakukan di luar pukul 10.00-17.00 WIB. Hal ini agar tidak menganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Selain Coyudan dan Nonongan, Baskoro menambahkan keruwetan lalu lintas juga terjadi di ruas Jl. M. Yamin atau kawasan Notosuman. Parkir lagi-lagi menjadi biang persoalan keruwetan lalu lintas. Parkir kendaraan melebihi markah, bahkan kendaraan di parkir di kanan kiri jalan.
“Jalannya sudah sempit ditambah parkir yang melebihi markah dan parkir kanan kiri,” terangnya.

Kasubag TU UPTD Perparkiran, Henry Satya Nagara mengatakan segera menindaklanjuti untuk penataan parkir di sejumlah titik rawan kemacetan. Termasuk di kawasan Coyudan maupun Notosuman.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif