SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pelatihan keterampilan di Solo dinilai masih kurang diminati masyarakat.

Solopos.com, SOLO-Minat warga mengikuti lembaga kursus dan pelatihan yang ada di Kota Solo masih rendah. Hal ini dipicu belum tersosialisasikannya lembaga kursus dan pelatihan, sehingga masih banyak yang meragukan kualitas lembaga non formal tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Tri Budi Santoso mengatakan selama ini banyak masyarakat yang meragukan kualitas dan kredibilitas lembaga kursus dan pelatihan. Ditambah lagi, kebanyakan lembaga kursus dan pelatihan tak berada di tempat ramai.

Ia mencontohkan lembaga kursus jahit misalnya kebanyakan berada di perkampungan, sehingga banyak yang mengabaikannya. Hanya beberapa lembaga yang memiliki gedung maupun yang representatif. Padahal lembaga kursus dan pelatihan mampu menciptakan masyarakat yang siap kerja.

“Jadi warga ragu kalau ikut kursus ditempat itu khawatir tidak bisa kerja. Karena tempatnya ndelik atau kecil,” kata dia kepada wartawan saat jumpa pers di Bagian Humas dan Protokol Setda Solo, Selasa (8/9/2015).

Ia mengatakan, dari 120 lembaga kursus dan pelatihan di Kota Solo, hanya sebagian yang banjir peminat. Ia menyebutkan beberapa lembaga yang kini tengah digandrungi dan banjir peminat adalah lembaga kursus bidang pariwisata, perhotelan dan kapal pesiar. Sedangkan peminat lembaga kursus dan pelatihan komputer justru cenderung menurun.

“Target kami ingin masyarakat tahu bahwa lembaga kursus dan pelatihan menjadi alternatif mengurangi pengangguran. Karena mampu menciptakan tenaga kerja siap pakai,” kata dia.

Ia menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran terdidik di Indonesia mencapai angka 7,245 juta orang. Ia berharap dengan diadakan pameran kursus dan pelatihan non formal diharapkan bisa mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan membekali ketrampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Hal ini sekaligus sebagai persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Ketua Panitia sekaligus pengurus Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesia (HIPKI) Solo, Kristanto mengatakan berencana menggelar pameran bertajuk gelar karya Pendidikan Non Formal Lembaga Kursus dan Pelatihan di Solo Grand Mal (SGM) pada Rabu-Kamis (9-10/9) mendatang. Kegiatan tersebut digelar untuk menyosialisasikan lembaga kursus dan pelatihan ke masyarakat.

“Selama pameran juga akan digelar berbagai lomba, demo kreasi, dan talkshow tentang pendidikan kursus dan pelatihan,” kata dia.

Ia mengatakan pelatihan ini nantinya akan diikuti kursus bahasa asing, musik, vokal, robot, merangkai bunga, komputer, fashion, fotografi, tata rias, tata busana, perhotelan, kapal pesiar dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya