SOLOPOS.COM - Plafon teras Puskesmas Jatipuro, Karanganyar, ambrol, lantaran sudah berusia tua. Tembok bangunan puskesmas juga retak. Foto diambil Rabu (7/10/2015) siang. (Istimewa)

Pelayanan kesehatan Karanganyar diterpa masalah adanya puskesmas yang bangunannya rusak.

Solopos.com, KARANGANYAR – Proyek pembangunan ulang (pemugaran) Puskesmas Jatipuro, Karanganyar tahun 2015 senilai Rp2,6 miliar gagal dilelang lantaran tidak ada pihak penawar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Nasib serupa dialami Puskesmas Tawangmangu dan Puskesmas Kebakkramat. Rencana renovasi dua puskesmas menggunakan dana APBD Karanganyar 2015, juga dipastikan gagal lelang.

Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Karanganyar, Joko Irianto, saat dihubungi, Rabu (7/10/2015).

“Rencana pembangunan dan renovasi tiga puskesmas gagal. Puskesmas Jatipuro dan Tawangmangu, tidak ada penawar. Puskesmas Kebakkramat ada satu penawar tapi tak memenuhi syarat,” kata dia.

Joko mengaku tidak mengetahui kenapa tidak ada penawar dalam rencana pembangunan Puskesmas Jatipuro. Padahal sebelumnya ada 11 pihak yang mendaftarkan diri.

Pagu anggaran pembangunan ulang Puskesmas Jatipuro tercatat Rp2,6 miliar. Sedangkan harga perkiraan sendiri (HPS) renovasi Puskesmas Tawangmangu sekitar Rp2,68 miliar.

Sementara HPS renovasi Puskesmas Kebakkramat yaitu Rp1,69 miliar. “Sampai batas akhir pembukaan dokumen penawaran ternyata tidak ada yang mengajukan penawaran,” tutur dia.

Menyikapi hal itu, Komisi D DPRD Karanganyar menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Jatipuro. Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani.

Menurut politikus PDI Perjuangan (PDIP) tersebut kondisi Puskesmas Jatipuro sangat memprihatinkan. Dia mendesak Pemkab segera mengambil langkah untuk menyikapi masalah tersebut.

Endang menguraikan kerusakan Puskesmas Jatipuro meliputi plafon ruangan ambrol, atap bangunan bocor, sekat antarruang rawat inap berlubang, dan tembok bangunan berlumut.

“Hasil pengamatan saya di lapangan, kondisi bangunan Puskesmas Jatipuro sangat memprihatinkan. Banyak bagian bagian bangunan yang rusak, seperti plafon jebol,” kata dia.

Endang meminta Pemkab tak hanya fokus dalam peningkatan pelayanan kesehatan. Sebab fasilitas, sarana dan prasarana (sarpras) kesehatan juga dinilai sangat penting.

Terkait gagal lelangnya rencana pembangunan dan renovasi tiga puskesmas, Endang mengaku sangat prihatin. Ke depan Pemkab diminta lebih jeli dalam perencanaan.

“Ternyata kegagalan lelang tidak hanya terjadi di Puskesmas Jatipuro, tapi juga Puskesmas Tawangmangu dan Kebakkramat. Hal ini harus jadi bahan evaluasi bersama,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya