Soloraya
Rabu, 14 Oktober 2015 - 21:40 WIB

KESEHATAN SOLO : 60 Dokter Ahli Jiwa Ditempatkan di 51 Kelurahan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Pelayanan kesehatan Solo, puluhan dokter ahli jiwa akan ditempatkan di 51 kelurahan di Solo.

Solopos.com, SOLO–Dalam Rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada 10 Oktober lalu, sejumlah komunitas pemerhati kesehatan jiwa   di Solo berencana mencanangkan Solo Sebagai Kota Sehat Jiwa.  Salah satu upaya itu dengan memberikan pendampingan kesehatan jiwa di setiap kelurahan.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Soloraya, Budi Mulyanto, saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara jalan sehat peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Minggu (11/10/2015).
Menurut dia, upaya pendampingan itu dengan menempatkan seorang dokter psikiatri di masing-masing kelurahan sehingga mampu melayani masyarakat.

“Saat ini ada 60 dokter umum di Solo yang sedang menempuh pendidikan psikiatri. Nantinya, mereka akan jadi kader kesehatan jiwa di masing-masing kelurahan. Mereka bakal melayani konsultasi kesehatan jiwa dari masyarakat,” tambah dia.

Menurut dia, upaya itu ditempuh karena era modernisasi saat ini banyak mempengaruhi kondisi psikologis masyarakat. Stres yang berkepanjangan dan depresi bisa menjadi gejala awal gangguan jiwa. Sebelum gejala awal itu berlanjut menjadi lebih berat, masyarakat bisa berkonsultasi dengan dokter di kelurahan sehingga permasalahan bisa segera diselesaikan.

Advertisement

Selain mendampingi masyarakat, para dokter tersebut juga akan memberikan edukasi tentang penanganan seseorang yang terkena gangguan jiwa.

“Jika ada keluarga yang memiliki saudara mengalami gangguan jiwa, para dokter tersebut dapat mendampinginya dan memberikan edukasi pada keluarga itu secara rutin,” ujarnya.

Ia menambahkan para dokter tersebut juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan para penderita gangguan jiwa. Sebab, mereka juga memerlukan dukungan serta perlakuan yang sama karena penderita gangguan jiwa memiliki hak dasar sebagai manusia.

Advertisement

Terkait pencanangan Solo sebagai Kota Sehat Jiwa itu, ia telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Ia berharap Pemkot bisa segera mencanangkan hal itu.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan belum mengetahui tentang rencana pencanangan Solo Sebagai Kota Sehat Jiwa.

“Saya malah belum tahu tentang rencana itu. Mungkin baru dibicarakan di tingkat pimpinan. Intinya, jika itu untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Solo, kami akan mendukungnya,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (14/10/2015).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif