SOLOPOS.COM - RSUD Solo di Ngipang, Kadipiro, Solo (ilustrasi/Dok/Solopos)

RSUD Solo di Ngipang, Kadipiro, Solo (Dok/Solopos)

RSUD Solo di Ngipang, Kadipiro, Solo (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pasien RSUD Ngipang Solo ngambek gara-gara kedatangan dokter telat ngantor. Akibatnya pasien telanjar hingga dua jam lebih.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan Solopos.com, puluhan warga terlihat antre duduk di ruang tunggu RSUD Ngipang, Banjarsari. Mereka duduk memenuhi bangku yang tersedia di depan poli spesialis RSUD. Beberapa di antaranya bahkan sudah datang ke RSUD sejak pukul 07.00 WIB.

“Saya dari pukul 07.00 WIB ke sini. Tapi dokternya baru datang jam 11.00 WIB,” keluh warga Bayan, Dadi Waluyo alias Wayul kepada wartawan.

Dia mengeluhkan pelayanan RSUD yang lambat. Padahal tidak sebanding dengan gedung megah dan baru. Mestinya, lanjut dia, pelayanan bisa diperbaiki. Namun yang ada pasien harus menunggu berjam-jam lamanya menunggu dokter datang dan memeriksa pasien.

“Saya ini mau periksa sesak nafas. Dokternya tidak datang-datang,” kesalnya.

Menurut dia, kasus pelayanan RSUD molor tidak hanya terjadi pada saat ini. Namun kerap terjadi di RSUD Ngipang. Bahkan ironisnya pasien yang sudah antre lama terpaksa diminta kembali keesokan harinya.

“Sudah antre lama, eh dokternya langsung pamit pergi. Pasien suruh ke sini lagi besoknya,” tuturnya.

Dia berharap ada perbaikan pelayanan bagi RSUD Ngipang. Apalagi masyarakat menengah ke bawah yang banyak memanfaatkan RSUD tersebut. Seperti halnya dirinya yang memilih memeriksakan kesehatannya di RSUD lantaran biaya yang murah dan terjangkau.

“Tapi kalau seperti ini terus ya kasihan pasien,” imbuhnya.

Pasien lainnya, Lin Suparmi, warga Nusukan juga merasakan hal yang sama. Namun pihaknya mengakui keterlambatan kedatangan dokter lebih karena menangani pasien di tempat lain.

“Kan mungkin tidak di sini saja, ada di mana-mana. Jadi ya telat,” tuturnya.

Suparmi mengaku sudah sejak pukul 06.00 WIB datang ke RSUD Ngipang. Dikatakannya,
sengaja datang pagi hari agar mendapatkan nomor antrean pertama. Namun saat tiba di rumah sakit, dia mendapat antrean nomor tujuh.

“Dokternya dari tadi belum datang. Kalau yang poli lain sudah dari tadi dibuka,” katanya.

Sementara itu, warga Jebres, Tutik terpaksa ditolak periksa di RSUD. Hal ini lantaran adanya pembatasan kuota dokter menangani pasien per hari.

“Saya datang masih pukul 10.00 WIB, sudah ditolak. Katanya pasiennya sudah penuh,” ujar Tutik yang hendak periksa ke dokter spesialis penyakit dalam.

Direktur RSUD Ngipang Sumartono Kardjo mengakui sering terlambatnya kedatangan dokter spesialis di RSUD Ngipang. Hal ini dikarenakan masih adanya urusan lain di luar. Dikatakanya, pelayanan poli spesialis mulai pukul 09.00WIB. Pihaknya mengaku ada pembatasan kuota pelayanan pasien di poli spesialis. Satu dokter spesialis, kata dia, hanya diberi jatah 40 pasien per hari. Hal ini guna memberikan pelayanan maksimal bagi pasien RSUD.

“Dokter spesialis itu dalam menangani butuh waktu lama. Tidak bisa layani dua-lima menit. Jadi kami batasi jumlahnya. Justru kalau dipaksakan tidak akan professional lagi,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya