Soloraya
Sabtu, 31 Oktober 2015 - 07:40 WIB

PELESTARIAN HEWAN SOLO : Taman Balekambang Jadi Tempat Penangkaran Merak Hijau

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Burung Merak (ilustrasi/JIBI/dok)

Pelestarian hewan Solo, BKSDA Jateng memberi izin penangkaran merak hijau.

Solopos.com, SOLO–Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kawasan Wisata Taman Balekambang kembali mendapat kepercayaan untuk menjadi lokasi penangkaran hewan langka.

Advertisement

Pada 12 Oktober, lokasi wisata di tengah Kota Solo itu mendapatkan izin penangkaran dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.

Izin penangkaran itu tercatat dalam SK.236/KSDAE-KKH/2015 untuk penangkaran Merak Hijau yang memiliki nama latin Pavo Muticus. Peresmian penangkaran tersebut diadakan pada 17 Oktober lalu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Solo saat acara Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas) V 2015 di Taman Balekambang.

“Awalnya sebelum diadakan acara Jamselinas, ada perwakilan dari kementerian dan LSM [lembaga swadaya masyarakat] yang bernama Lastday 29 dari Jakarta yang meninjau Taman Balekambang. Saat itu, dari Lastday menawarkan rencana penangkaran Merak Hijau kepada kami dengan memberikan hibah lima ekor merak yang berusia sekitar satu tahun,” kata Kepala UPTD Kawasan Wisata Taman Balekambang, Endang Sri Murniati, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (30/10/2015).

Advertisement

Saat penawaran itu, Endang sekaligus meminta kandang besar untuk merawat merak karena biaya membuat kandang burung juga tidak sedikit. Menurutnya, pembuatan kandang besar dengan ukuran 10 meter x 6 meter dan tinggi enam meter tersebut memerlukan biaya sekitar Rp50 juta. Akhirnya, ia pun mendapat bantuan kandang burung tersebut yang terbuat dari besi dicat warna hijau.

Kini, Merak Hijau berjumlah lima ekor yang terdiri atas satu jantan dan lima betina dengan kandangnya ditempatkan di sisi barat kolam utama di Taman Balekambang. Tepatnya di lahan kosong antara musala dan Balai Tirtayasa.
“Sebenarnya, dulu kami memiliki impian membuat kandang besar untuk menambah koleksi burung di Taman Balekambang. Tapi, keterbatasan anggaran membuat kami mendahulukan kebutuhan yang lebih mendesak,” ujarnya. Terkait perawatan Merak Hijau yang hampir langka tersebut, ia tidak menganggarkan biaya khusus. Namun, ia menyediakan seorang pegawai yang khusus merawat hewan itu terutama untuk membersihkan kandang dan memberi makanan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif