Soloraya
Minggu, 9 Oktober 2022 - 15:06 WIB

Pelihara Kucing, Warga Purworejo Wonogiri Ini Rela Rogoh Kocek Rp5 Juta/Bulan

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Agung Sapto Nugroho, pencinta kucing yang berdomisili di Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri,memberi makan kucing bengal yang ia pelihara, Sabtu (8/10/2022). Harga lepas adopsi setiap ekor kucing bengal miliknya senilai Rp20-an juta. (Solopos.com/Luthfi Shobri M.)

Solopos.com, WONOGIRI — Jumlah orang yang memelihara hewan piaraan kucing di Wonogiri semakin banyak. Meski biaya perawatan kucing dianggap tidak murah, hal itu tak menjadi masalah bagi para pencinta kucing.

Para pencinta kucing rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah dalam sebulan. Di antara mereka, ada yang harus merogoh kocek hingga kurang lebih Rp5 juta untuk memenuhi pakan kucing.

Advertisement

Salah satu pencinta sekaligus pemelihara hewan kucing, yakni Agung Sapto Nugroho, warga Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Ia mulai memelihara kucing sejak 2011.

Pada 2013, ia mulai mengikuti International Cat Show (ajang pertunjukan kucing internasional). Dari keikutsertaannya di ajang tersebut, ia mulai melirik banyak jenis kucing dan tertarik menjadi breeder alias pembiak kucing.

Sebelum menjadi pembiak dan pencinta kucing, Agung memelihara berbagai macam binatang di rumahnya. Hal itu mulai dari burung, biawak, musang, dan sebagainya.

Advertisement

Baca Juga: Duh! Sedikitnya 52 Desa di Wonogiri Terdampak Serangan Kera Ekor Panjang

Kecintaan terhadap binatang telah tertanam di dalam dirinya sejak kecil. Agung sempat fokus memelihara burung. Lantaran suaranya terlalu bising hingga mengganggu tetangganya, ia beralih menjadi pemelihara kucing.

Pada 2019, Agung mulai fokus memelihara kucing, utamanya kucing ras bengal. Selain digemari banyak orang sebagai hewan piaraan, harga kucing bengal dinilai mahal.

Di tahun itu, ia membeli seekor kucing bengal jantan. Di tahun itu pula, ia ditawari kucing bengal betina oleh temannya. Kucing bengal betina itu tak diganti dengan uang melainkan ATV (kendaraan segala medan) milik Agung.

Advertisement

“Harga ATV saya sekitar Rp13 juta. Sedangkan kucing bengal betina itu nilainya bisa Rp25 juta,” kisahnya kepada Solopos.com, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga: Kisah Secuil Brem Wonogiri dan Prestasi Kompor Induksi

Selang beberapa hari di rumah, sepasang kucing bengal milik Agung kawin. Kucing bengal betina itu hamil dan melahirkan empat ekor kucing bengal murni.  Setelah dirawat, kucing bengal itu dilepas adopsi dan laku senilai total Rp13 juta.

“Satu ekor kucing bengal yang dilepas adopsi nilainya Rp5 juta, satu ekor lainnya Rp5,5 juta, dan dua ekor sisanya Rp2,5 juta. Saat itu pengeluaran saya memelihara kucing bengal masih sedikit. Lantaran tahu untungnya banyak, akhirnya saya serius mengadopsi kucing bengal yang lain,” imbuhnya.

Advertisement

Seiring berjalannya pembiakan kucing bengal, Agung bergabung ke komunitas pencinta kucing bernama Indonesian Cat Association (ICA). Salah satu tujuannya agar kucingnya teregistrasi dan mendapat sertifikat.

Selain itu, ia ingin menjadikan aktivitas pembiakan kucing bengal di rumahnya sebagai Cattery atau tempat aktivitas pembiakan. Pemberian sertifikat pada kucing bertujuan agar dapat mengetahui silsilah keturunan kucing tersebut.

Baca Juga: Usaha Mete Wonogiri Lancar, Darmi Bisa Beri Upah Tenaga Pengupas Rp70.000/20 Kg

“Jadi bisa tahu silsilahnya secara jelas dan menunjukkan kucing yang dibiakkan benar-benar dari ras murni,” katanya.

Advertisement

Setelah tiga tahun pembiakan, Agung kini memiliki 29 ekor kucing bengal. Setiap ekor kucing bengal yang dilepas adopsi nilainya mencapai Rp20-an juta.

Dalam memasarkannya, ia lebih sering menawarkan adopsi kucing bengalnya ke media sosial, seperti Facebook. Melalui metode itu, ia berhasil menjangkau peminat kucing di berbagai daerah, mulai dari Jawa, Bali, Sumatra, hingga Kalimantan.

Namun kini, peminat kucing bengal tengah menurun seiring memburuknya kondisi perekonomian. Agung cenderung lebih banyak merawat kucing daripada melayani peminat kucing yang berencana mengadopsi kucing bengal miliknya.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Pedagang Kecil di Wonogiri Kian Terjepit

“Sekarang, pola pikirnya saya ubah. Saya lebih fokus merawat sebaik mungkin kucing-kucing saya. Entah nantinya kucing ini menghasilkan rezeki bagi saya atau tidak, saya enggak terlalu memikirkannya,” ucap dia.

Saat kondisi sepi seperti saat ini, Agung biasa merogoh kocek biaya perawatan 29 ekor kucing bengalnya dengan tabungannya sendiri. Guna memberi pakan kucing setiap bulannya, ia mengeluarkan biaya senilai Rp4,125 juta.

Advertisement

Sementara, biaya pembelian pasir kucing per bulannya senilai Rp480.000. Hal itu belum termasuk biaya vitamin dan vaksin. Dalam sebulan, ia mengaku mengeluarkan uang senilai Rp5 juta saat merawat kucing.

“Iya sekitar segitu [Rp5 juta], diambil dari tabungan saya sendiri. Tapi enggak masalah juga. Soalnya saya juga memiliki usaha lain. Saya punya usaha penjualan pakan hewan di Jatisrono dan punya toko cat untuk kebutuhan otomotif. Dalam sebulan, penghasilan saya sekitar Rp20 juta dari usaha itu,” katanya.

Baca Juga: Petani Tembakau Wonogiri Ini Tetap Santuy meski Cukai bakal Naik, Ini Alasannya

Menurut Agung, kunci agar setiap orang berhasil mengembangbiakkan kucing ialah mencintai terlebih dulu. Setelah cinta dengan salah satu hewan piaraan itu, ia yakin setiap orang yang mengikuti jejaknya bakal berhasil.

Hal itu yang terjadi pada pencinta kucing lainnya, yakni Muhammad Ansori, warga Kecamatan Kismantoro. Di rumahnya, ia memiliki 20-an kucing berbagai ras, mulai Persia, Bengal, hingga Munchkin.

Sama seperti Agung, mulanya Ansori hanya bermodal hobi memelihara kucing. Ia merawat kucing-kucingnya dengan baik dan tak sengaja dapat menjadikan kucing itu sebagai ladang penghasilan.

“Awalnya suka sama kucing lalu kepingin memelihara. Ternyata setelah dipelihara mendapat hasil. Semula perlihara satu ekor, beranak, kemudian anaknya laku senilai Rp500.000,” kisahnya, Minggu (9/10/2022).

Baca Juga: 120 Guru Bahasa Jawa Diajak Menulis Cerita Rakyat Wonogiri karena Ini

Hal itu mendorongnya menjadi pembiak kucing hingga kini memiliki sekitar 20 ekor kucing. Ia membanderol harga mulai Rp1 juta-10 juta per ekor. Perbedaan harga itu terletak pada jenis dan usia kucing.

Guna merawat sekitar 20 kucing, Ansori mengaku dapat menghabiskan uang senilai Rp2 juta per bulan. Nilai sebesar itu menurutnya tak berat. Penghasilannya sehari-hari tak hanya bersumber dari memelihara kucing melainkan usaha lain seperti penjualan pakan dan jasa perawatan kucing.

“Total penghasilan bersih dalam sebulan bisa sekitar Rp10 juta. Jadi enggak masalah. Terlebih, kucing yang saya breeding ini punya harga cukup tinggi. Saya yakin biaya perawatannya bisa tertutup saat kucing-kucing saya berhasil diadopsi,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif