SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik Lebaran (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, optimistis perekonomian termasuk industri pariwisata di Solo akan membaik dalam waktu dekat, terutama dengan pelonggaran aturan mudik saat Lebaran 2022.

Gibran berharap kondisi ekonomi dan usaha perjalanan wisata pada 2022 lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya atau selama pandemi Covid-19. Adanya pelonggaran aturan mudik misalnya, diyakini Gibran akan berpengaruh pada okupansi hotel, jumlah pengunjung tempat wisata, dan lalu lintas.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Baca Juga: Belum Ikut Booster Tetap Bisa Mudik Lebaran 2022, Ini Syaratnya

“Harus lebih baik dibanding dua tahun terakhir. Dengan adanya pelonggaran aturan seperti mudik Lebaran ini pasti berpengaruh. Okupansi hotel, jumlah pengunjung, traffic, pasti berpengaruh. Kita lihat nanti dua bulan ke depan,” kata Gibran kepada wartawan seusai menghadiri Musda Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Jateng di Paragon Solo Hotel, Kamis (24/3/2022).

Gibran menilai dampak ekonomi sudah mulai dirasakan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Misalnya pertemuan The Group of Twenty (G20) yang juga akan diselenggarakan di Solo, akhir bulan ini. “Pekan depan udah mulai G20, pemasangan lampion [Semarak Ramadan] ya pekan depan. Sudah mulai terasa lah ekonomi,” imbuhnya.

Baca Juga: Wow, Arus Mudik Lebaran 2022 Diprediksi 80 Juta Orang

Syarat Perjalanan Mudik

Sebagai informasi, pemerintah pusat akan melonggarkan aturan mudik Lebaran 2022. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan syarat perjalanan mudik Lebaran 2022, yakni sudah divaksin dosis lengkap (I dan II) serta satu kali dosis penguat atau booster.

Aturan lebih terperinci, kata Adita, segera diterbitkan dan koordinasi dilakukan dengan Satgas Covid-19, kementerian/lembaga terkait, serta unsur lainnya. Pada sisi lain, Asita Jateng berharap Lebaran tahun ini menjadi momentum kebangkitan industri pariwisata yang sudah dua tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 membuat setidaknya 40% dari 150 usaha perjalanan wisata anggota Asita Jateng kolaps atau mati suri. Hampir tak ada perjalanan wisata yang mereka garap.

Baca Juga: Mudik Lebaran Dilonggarkan, Organda: Penumpang Bisa Naik 80 Persen

Hal tersebut disampaikan Daryono, Wakil Ketua II Asita Jawa Tengah periode 2017-2021 di sela-sela Musyawarah Daerah (Musda) Asita Jateng 2022 di Paragon Hotel, Solo, Kamis (24/3/2022). Menurut Daryono, banyak para pelaku usaha perjalanan wisata yang terpaksa banting setir, bahkan beralih usaha.

Momentum Kebangkitan Usaha Wisata

Daryono berharap Musda Asita dan Lebaran 2022, apalagi dengan adanya pelonggaran aturan mudik, bisa menjadi momentum awal kebangkitan kembali setelah usaha wisata dihantam pandemi. “Anggota 150 [usaha perjalanan wisata] ada yang ganti pekerjaan karena pandemi. Ini momentum, kita bangkitkan kembali,” kata Daryono.

Baca Juga: Pengin Mudik Lebaran? Presiden: Vaksinasi Booster Dulu Ya

Dalam hal ini, Daryono berharap adanya kerja sama antara pelaku usaha perjalanan wisata dengan pemerintah untuk menjamin keberlangsungan usaha perjalanan wisata. Ia menilai selama ini antarpelaku usaha dan pemerintah terkesan berjalan sendiri-sendiri.

Momen pertengahan 2022 diharapkan dapat membangkitkan lagi usaha perjalanan wisata. Hal itu akan turut mendongkrak usaha-usaha lain seperti kuliner, pusat kebudayaan, hiburan, hotel, dan akomodasi.

“Lebaran kali ini, saya berharap ini jadi momentum untuk menggelorakan lagi pariwisata. Kedua, momen liburan panjang Juni Juli. Agustus event banyak. Connect lagi Oktober MICE banyak, lalu akhir tahun,” kata Daryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya