SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Pemkab Wonogiri memberi sinyal peluang pemberian insentif bagi guru mengaji tipis. Hal itu terkait keterbatasan anggaran dan belum adanya data base guru mengaji di Wonogiri.

Seperti diketahui, insentif bagi guru mengaji mencuat menyusul pemasangan spanduk yang berisi kalimat sindiran Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto. Spanduk yang dipasang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membandingkan Danar dengan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berani menjanjikan haji bagi takmir masjid.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Maryanto, mengungkapkan insentif bagi guru mengaji sejauh ini belum terpikirkan. Alasannya, selain keterbatasan anggaran, Pemkab juga tidak mempunyai data base guru mengaji.
“Sampai saat ini kami belum pernah membuat data base. Lagi pula kami sudah mengangarkan dana yang besar untuk kegiatan keagamaan,” kata Maryanto, saat ditemui wartawan, di Ruang Humas Pemkab Wonogiri, Kamis (10/1/2013).

Maryanto memaparkan pada 2013 Pemkab menganggarkan dana Rp1,55 miliar untuk sarana prasarana kegiatan keagamaan, seperti taman pendidikan quran (TPQ), pondok pesantren (ponpes), madrasah, masjid dan musala. Anggaran tersebut diberikan dalam bentuk hibah.

Di samping itu, ada pula anggaran yang dikhususkan untuk mendukung kegiatan keagamaan pada momentum tertentu, seperti musabaqah tilawatil quran atau lomba membaca Alquran, festival anak soleh, gema takbir, safari ramadan, dan kegiatan keagamaan lain. Jika diperhitungkan semua, total anggaran untuk hibah sarana prasarana dan kegiatan keagamaan mencapai hampir Rp2 miliar.

Maryanto menilai anggaran yang digelontorkan dari APBD 2013 tersebut cukup besar. Dia pun memastikan Pemkab konsisten dalam memberikan dukungan dana. Tahun 2012, anggaran untuk keperluan serupa mencapai Rp1,58 miliar. Sedangkan pada 2011 anggarannya hanya Rp1,2 miliar.

Di lain pihak, Kementerian Agama Wonogiri memberi peluang bagi guru ngaji untuk mendapatkan insentif. Namun, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, H Safrudin, lebih senang menyebut insentif senilai sekitar Rp500.000/orang/tahun itu sebagai stimulan. Menurutnya, stimulan itu diberikan hanya kepada sedikitnya satu guru ngaji di tiap kecamatan. Stimulan guru mengaji pada 2012 disampaikan November lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya