Solopos.com, WONOGIRI — Menjadi fotografer profesional khusus untuk mengabadikan momen pernikahan di Wonogiri dinilai menjadi peluang usaha yang menjanjikan untuk menopang hidup.
Pada bulan baik atau bulan ramai orang menikah, seperti bulan Syawal dan sekitar waktu Iduladha, order klien bisa naik 100 persen atau dua kali lipat dibanding bulan biasa. Tentu pendapatan yang diperoleh juga meningkat dengan persentase yang kurang lebih sama.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Namun, modal yang dibutuhkan juga tidak sedikit. Untuk kamera dan peralatan lainnya saja butuh puluhan juta rupiah. Belum lagi biaya-biaya lain.
Di sisi lain, selain skill fotografi, dibutuhkan pula kemampuan bersosialisasi dan menjalin relasi dengan banyak kalangan agar layanannya dikenal luas dan mudah mendapat klien.
Pemilik vendor foto dan video pernikahan Alanphotoworks Wonogiri, Alan Dewangga, 31, kepada Solopos.com pada Kamis (4/5/2023), mengatakan modal untuk menjadi fotografer profesional pernikahan di Wonogiri mencapai puluhan juta rupiah.
Dia memerinci harga kamera yang biasa digunakan untuk fotografer profesional saat ini sekitar Rp25 juta/unit-Rp30juta/unit. Itu belum termasuk lensa yang harganya mulai dari Rp5 juta/unit-Rp15 juta/unit.
Masa pakai kamera bergantung pada shutter count atau jumlah foto yang dihasilkan dari kamera tersebut. Selain kamera, mereka juga perlu membawa peralatan pencahayaan dengan harga sekitar Rp5 juta.
“Kalau di kami, biasanya masa pakai kamera itu dua tahun. Setelah itu harus ganti, karena kan kami memang untuk profesional ya, jadi mengejar kualitas,” jelas fotografer yang sudah menekuni foto pernikahan sejak 2014 lalu itu.
“Kalau lensa biasanya bisa bertahan lebih lama, bisa bertahun-tahun. Tapi tetap mengeluarkan biaya perawatan juga, rutin, biar tidak cepat rusak,” imbuhnya.
Sedangkan biaya sewa jasa fotografer pernikahan di Wonogiri pada umumnya mulai Rp1 juta-Rp3,5 juta bergantung paket yang dipilih penyewa. Masing-masing vendor memiliki paket penawaran yang bisa dipilih klien sesuai kebutuhan.
Biaya Sewa Jasa Fotografer Pernikahan
Dalam satu paket itu ada yang meliputi file foto digital yang sudah diedit. Ada pula yang meliputi file digital sekaligus album foto yang dicetak. Pilihan kedua lebih mahal karena ada biaya untuk mencetak foto.
Biaya jasa sewa semakin naik ketika jarak lokasi pernikahan dengan asal vendor itu jauh. Dalam satu sesi pemotretan pernikahan, vendor menerjunkan satu tim fotografi yang umumnya terdiri atas dua orang.
“Semakin banyak foto dan ukuran fotonya besar, tentu semakin mahal. Tapi sekarang ini banyak juga yang hanya minta file foto digitalnya saja, enggak pakai dicetak,” ujar dia.
Hal senada disampaikan Kurniawan, 35, pemilik vendor fotografi dan video Abatatsa Wonogiri. Ia mengatakan biaya sewa jasa fotografer di vendornya mulai Rp1,5 juta-Rp4 juta. Biaya sewa bisa menembus Rp6 juta jika ditambah paket video sinematik.
Kurniawan menyebut profesi fotografer pernikahan, meski ramai pada saat tertentu, namun bisa diandalkan untuk hidup. Sejak 2009 hingga sekarang dia masih menekuni bidang ini.
“Ini bisa jadi pekerjaan jangka panjang. Tapi ya itu harus konsisten dan berjejaring,” kata Kurniawan kepada Solopos.com di kawasan Kota Wonogiri, Kamis.
Kurniawan menjelaskan selain modal teknis yang butuh biaya cukup besar, fotografer pernikahan juga harus punya modal sosial, harus berkomunitas dan mempunyai rekanan yang juga terkait dengan pernikahan.
Misalnya penata rias pengantin. Namun saat ini hal itu tidaklah cukup. Fotografer sekarang harus pintar mempromosikan diri di media sosial atau Internet.
“Dulu mungkin bisa mengandalkan rekanan, kayak perias pengantin. Tapi sekarang perlu main media sosial untuk promosi. Dengan begitu, orang jadi tahu, karya fotografer itu seperti apa,” ucap dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
