SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat instalasi gas rawa di Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (26/8/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Potensi gas rawa di Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, diperkirakan bisa digunakan warga hingga 13,5 tahun. Selain itu, dengan tiga sumber yang gunakan saat ini warga yang memanfaatkan gas rawa bisa ditambah hingga 60 keluarga.

“Potensi gas rawa ini mampu bertahan 13,5 tahun. Dengan  kekuatan seperti sekarang ini, termasuk dua sumber yang sudah ditemukan, pemakainya bisa tambah 50-60 rumah tangga lagi,” ujar Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, seusai mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau lokasi tersebut, Kamis (25/8/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebagaimana diketahui, gas rawa yang ditemukan pada 2021 tersebut kini telah ditangani Dinas ESDM Jateng. Gas rawa ini sudah dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar bagi 30 keluarga di sekitar sumber gas.

Menurut Sujarwanto, jika suatu hari ditemukan lagi sumber baru, maka akan semakin banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan energi baru terbarukan tersebut. Ia menjelaskan gas rawa yang ditemukan saat ini masih bercampur dengan air. Sehingga perlu dilakukan pemisahan antara air dan gas dulu sebelum disalurkan ke rumah-rumah warga.

Baca Juga: Ganjar Gratiskan Pemanfaatan Gas Rawa di Krendowahono Karanganyar, Tapi…

Teknologi yang digunakan, sambung Sujarwanto, cukup sederhana dan biayanya relatif murah. “Pengolahannya sederhana dan murah. Hanya sekitar Rp200 juta, malah kurang,” imbuhnya.

Selain membutuhkan pengolahan, pemanfaatan gas rawa ini membutuhkan alat tambahan seperti kompresor untuk mendorong gas agar bisa sampai ke rumah warga melalui jaringan pipa-pipa.

Di Krendowahono ada tiga unit kompresor yang dipasang dan dioperasikan bergantian secara otomatis. Tujuannya agar kompresor tidak kepanasan karena terlalu lama bekerja. “Jadi kompresor itu ada pengatur waktunya, kalau sudah menyala sekian menit, akan gantian kompresor berikutnya yang bekerja,” imbuh Sujarwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya