SOLOPOS.COM - Petugas mengecek proses produksi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jebres, Solo, Senin (4/5/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Perumda Air Minum Toya Wening atau PDAM Solo mencatat Kecamatan Jebres sebagai wilayah dengan tingkat pemakaian air terbanyak pada April 2022. Hal itu berbanding lurus dengan luasnya wilayah dan jumlah penduduk.

Belum lagi wilayah kecamatan tersebut juga banyak terdapat rumah indekos yang berlangganan air PDAM Solo. Setidaknya ada 18.139 pengguna air PDAM Solo di wilayah Jebres pada periode pencatatan April 2022.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) PDAM Solo, Bayu Tunggul, saat ditemui Solopos.com, Selasa (10/5/2022), mengatakan Jebres menjadi kecamatan dengan tingkat pemakaian air bersih PDAM terbanyak, berbanding lurus dengan jumlah pelanggannya.

Dengan 18.139 pengguna layanan, setidaknya pemakaian air di Kecamatan Jebres sebanyak 329.196 meter kubik pada April 2022. Jumlah tersebut paling tinggi jika dibanding empat kecamatan lain di Solo, yakni Banjarsari, Laweyan, Pasar Kliwon, dan Serengan.

Kecamatan Banjarsari tercatat ada 13.972 pengguna dengan pemakaian air selama April 2022 sebanyak 235.051 meter kubik. Hal ini menjadikan Banjarsari kecamatan dengan tingkat penggunaan air terbanyak kedua setelah Jebres. “Penduduk [pengguna layanan] tinggi pemakaian tinggi juga,” jelas Bayu.

Baca Juga: PDAM Solo Cek Air Baku Tercemar Limbah Ciu di Sungai Bengawan Solo

Wilayah Terluas Kedua

Meski Kecamatan Jebres merupakan daerah indekos, Bayu mengatakan hal itu belum tentu menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat pemakaian air. Wilayah Jebres cukup luas.

Hal itu menjadi salah satu faktor tingginya tingkat pemakaian air di Jebres. Berdasarkan data Badan Badan Pertanahan (BPN) Kota Solo, luas Kecamatan Jebres 12,58 km2 dan merupakan kecamatan dengan luas terbesar kedua di Solo setelah Banjarsari.

“Ya tidak bisa [disimpulkan begitu]. Jebres memang wilayahnya luas, sampai Mojosongo kan, Mojosongo kan perumahan-perumahan,” jelas Bayu. Menurut Bayu, tingginya tingkat pemakaian air PDAM Solo disebabkan karena satu sambungan pelanggan layanan air bisa dipakai untuk empat orang.

Baca Juga: Ya Ampun! Ada Celana Jin di Pipa Saluran Limbah Air PDAM Jl Popda Solo

“Satu sambungan itu [digunakan] hampir empat jiwa,” imbuh Bayu. Sementara itu, tingkat pemakaian air terendah terjadi di Kecamatan Serengan yakni sebanyak 63.549 m3. Jumlah pelanggannya juga paling sedikit di Kota Solo sebanyak 3.847 sambungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya