SOLOPOS.COM - Kondisi langit-langit kamar mandi bilas di pemandian Umbul Ngabean, Pengging, Boyolali terlihat sudah lapuk dan rusak. Kondisi ini dikeluhkan pengunjung objek wisata tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Kondisi langit-langit kamar mandi bilas di pemandian Umbul Ngabean, Pengging, Boyolali terlihat sudah lapuk dan rusak. Kondisi ini dikeluhkan pengunjung objek wisata tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI – Sejumlah pengunjung padusan mengeluhkan banyaknya kerusakan fasilitas pemandian di objek wisata Umbul Pengging, Banyudono. Bahkan, kerusakan fasilitas ini setiap tahunnya dinilai tidak ada perbaikan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah seorang pengunjung asal Sawit, Ardi mengatakan, kerusakan ada pada bagian atap kamar mandi dan kamar ganti Umbul Ngabean. Atap eternit itu jebol di beberapa titik. Sedangkan, kayu-kayu peyangganya juga telah lapuk.
“Saya sering mandi di sini. Dari dulu masih sama saja atapnya tidak juga diperbaiki,” tuturnya.

Menurutnya, seharusnya instansi terkait segera melakukan perbaikan sarana dan prasarana. Pasalnya, pengunjung yang datang ke objek wisata ini juga ditarik bayaran. Bahkan, setiap masuk ke umbul juga masih dikenai tiket.
Ardi menerangkan, setahunya, objek wisata ini adalah peninggalan Keraton Kasunan Surakarta. Ia berharap, benda cagar budaya ini terus dirawat ke depannya.

Hal senada diungkapkan pengunjung lain, Ari. Ia selalu berwisata ke Pengging setiap kali gelaran padusan. Warga Gatak, Sukoharjo ini mengajak serta keluarganya untuk mandi di umbul di kompleks ini. Ari berpendapat, kerusakan yang ada semoga dapat segera diperbaiki. Hal ini tentunya bakal memengaruhi minat pengunjung untuk berlibur di objek wisata ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Sugiyanto mengatakan, pihaknya sudah mengecek kondisi kerusakan yang ada. Ia mengakui adanya kerusakan di beberapa bagian tetapi, dalam skala kecil.
Menurutnya, pengelolaan umbul ini sudah diserahkan kepada pihak ketiga dengan sistem kerjasama. Pihaknya terus mengawasi dan memantau terkait perbaikan di beberapa bagian.

“Ada kerja sama Pemkab dengan pihak ketiga. Pengelola wajib memelihara aset pemandian dengan baik. Jika ada kerusaka secepatnya diperbaiki,” tuturnya. Akan tetapi, jika ada perbaikan dalam skala besar tidak boleh sembarangan. Pasalnya, objek wisata ini termasuk cagar budaya yang harus seizin pemerintah. Rehab dan penataan kawasan wisata Pengging skala besar dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya