Soloraya
Selasa, 1 November 2022 - 08:34 WIB

Pemantapan Sister Village, Pemdes Cabean Kunti Boyolali Kunjungi Bali

Nimatul Faizah  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyerahan Cenderamata dari Kades Cabean Kunti, Khamid Winarti (kiri) di Desa Bayung Gede diwakili Bendesa (Ketua Adat Desa), Ketut Sukarta (kanan), Minggu (30/10/2022). Rombongan Desa Cabean Kunti mengunjungi desa-desa di Bali dalam rangka studi banding desa wisata. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI–Dalam rangka pemantapan rencana kerja sama Sister Village, Pemerintah Desa (Pemdes) Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali berkunjung ke Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung di Bali, pada Jumat–Minggu (28 – 30/10/2022).

Kegiatan ini bertujuan menambah kapasitas pengetahuan perangkat desa serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Dewi Kunti.

Advertisement

“Ini terkait rencana pengembangan pariwisata yang menjadi prioritas Desa Cabean Kunti pada 2023 mendatang. Sekaligus ini adalah kunjungan balasan Desa Cabean Kunti, sebelumnya Desa Nyalian telah datang pada September lalu ke Cabean Kunti,” ujar Kusworo Rahardyan selaku pendamping budaya kepada Solopos.com, Senin (31/10/2022).

Kunjungan tersebut juga bersamaan dengan Festival Desa Nyalian. Dalam kesempatan tersebut, Desa Cabean Kunti juga turut andil menampilkan kesenian tari Bagus Lembu.

Advertisement

Kunjungan tersebut juga bersamaan dengan Festival Desa Nyalian. Dalam kesempatan tersebut, Desa Cabean Kunti juga turut andil menampilkan kesenian tari Bagus Lembu.

Lebih lanjut, Kusworo menjelaskan dalam tiga hari kunjungan tak hanya mengunjungi Desa Nyalian, tetapi juga Desa Penglipuran dan Desa Bayung Gede di Kabupaten Bangli.

“Rangkaian aktivitas kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari meliputi pengamatan tentang kesenian, kebudayaan, pemberdayaan warga, pola perjalanan wisata, kerajinan, kuliner dan hal-hal yang berkaitan dengan kepariwisataan,” kata dia.

Advertisement

Terakhir di Desa Bayung Gede, cerita Kusworo, rombongan diajak berkeliling untuk melihat kearifan lokal di salah satu desa awal di Pulau Bali tersebut. Ia mengatakan Bayung Gede merupakan desa yang sangat orisinil dan autentik yang menjadi bagian Bali Mula atau desa-desa awal di Pulau Bali.

“Seluruh rangkaian kegiatan merupakan simulasi Travel Pattern Heritage Trails yang akan diaplikasikan serupa pada jalur Solo-Selo-Borobudur, khususnya kawasan Boyolali,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Cabean Kunti, Khamid Winarti, menyambut baik dengan adanya rencana sister village dengan desa wisata di Bali tersebut. Ia merasa pengelolaan Desa Wisata di Cabean Kunti perlu belajar dari Bali.

Advertisement

“Semua tahu Bali adalah barometer wisata dunia yang sarat dengan alam dan budaya,” tuturnya.

Ia mengatakan hasil yang didapatkan dari kunjungan ke beberapa desa di Bali seperti pengadaaan homestay dan pengelolaan UMKM akan dicoba diterapkan di Desa Cabean Kunti. Hal tersebut diharapkan dapat memajukan pariwisata di Cabean Kunti.

Dalam kunjungan tersebut, dirinya mengatakan ada 25 rombongan dari Desa Cabean Kunti terdiri dari Pokdarwis, Pemdes, penari, dan ada perwakilan dari kecamatan.

Advertisement

“Kami membawa penari ke sana untuk menampilkan kesenian kami sekaligus promosi tentang pariwisata yang kami miliki,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif