Soloraya
Kamis, 3 November 2022 - 16:48 WIB

Pemasangan Barcode pada Hewan Ternak Di Karanganyar Terganjal Jaringan Internet

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan tim dari Dispertan PP Karanganyar melakukan vaksinasi PMK pada sapi, Jumat (1/7/2022). (Istimewa/Pemkab Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar mulai menandai kambing yang telah divaksin PMK dosis II menggunakan barcode atau kode batang. Hal yang sama sudah dilakukan sebelumnya terhadap ternak sapi.

Barcode dipasang di telinga. Namun sayangnya pemasangan barcode ini terganjal sinyal internet.

Advertisement

Kabid Ternak Dispertan PP Karanganyar, Heri Sulistyo, mengatakan di beberapa desa terpencil tidak ada jaringan internet. Padahal untuk memasang barcode tersebut menggunakan alat yang harus terhubung dengan jaringan Internet. Sehingga pemasangan barcode pada hewan ternak kerap mengalami kendala.

“Contohnya di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, kemarin tidak ada sinyal. Buat pasang kode batang lima hewan saja sulitnya minta ampun,” kata dia ketika dijumpai Solopos.com, Kamis (3/11/2022).

Saat ini hampir 12.000 ekor sapi telah dipasang barcode. Kini pemasangan barcode mulai menyasar ke ternak kambing yang sudah divaksin PMK dosis II. Pemasangan barcode ini bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi ternak di Indonesia.

Advertisement

Baca Juga: Antisipasi PMK, Ribuan Kambing di Karanganyar Disuntik Vaksin

Manfaat lainnya, ternak dengan barcode bisa terdeteksi lokasi dan pemiliknya. Sehingga jika ternak tersebut hilang bisa diketahui siapa pemiliknya. Pemberian kode batang pada hewan ternak seusai vaksinasi memberi tanda bahwa hewan itu telah terlindungi. Sehingga, masyarakat tak perlu ragu membeli maupun mengonsumsinya.

“Populasi sapi di Karanganyar 71.000 ekor. Dari jumlah itu, 12.000 telah divaksin PMK dan dipasang barcode,” katanya.

Advertisement

Disinggung soal pasar hewan, Heru mengatakan untuk saat ini masih ditutup. Pemkab belum membuka kembali pasar hewan sejak wabah PMK merebak beberapa bulan lalu. Langkah ini untuk menekan penyebaran PMK pada hewan ternak. Dispertan PP tak ingin PMK kembali mewabah di Karanganyar.

Baca Juga: Sapi Karanganyar yang Sudah Divaksin Mulai Diberi “Anting-Anting”

“Kalau mau beli hewan ternak langsung ke kandang saja. Pasar hewan masih ditutup, kita tidak ingin seperti Grobogan yang membuka pasar hewan dan kasus PMK kembali naik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif