Pembacpka Sukoharjo tepatnya di wilayah Cemani belum juga terungkap oleh kepolisian.
Solopos.com, SUKOHARJO – Aparat kepolisian menyatakan berhati-hati dalam mendalami alat bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap kasus pembacokan yang menewaskan Andri Kurniawan, 36, warga Desa Cemani, Kecamatan Grogol pada Sabtu (14/11/2015).
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, saat ditemui wartawan di Mapolres Sukoharjo, Jumat (4/12/2015), mengatakan tidak ada saksi mata yang melihat langsung korban dibacok oleh dua orang tak dikenal.
Terlebih saat kejadian kondisi di sekitar lokasi kejadian sangat sepi. “Kami hati-hati dalam penyelidikan kasus pembacokan di Desa Cemani, Grogol. Tidak ada saksi mata di lokasi kejadian,” kata dia.
Kendati demikian, petugas tetap mendalami beberapa alat bukti kasus pembacpkan Cemani seperti rekaman kamera closed circuit television (CCTV) dan telepon seluler (ponsel) milik korban. Saat video kamera CCTV diputar terlihat jelas dua orang tak dikenal yang berboncengan mengendarai sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan lokasi kejadian.
Sementara ponsel milik korban pembacokan Sukoharjo juga masih diperiksa secara teliti. “Pemeriksaan alat bukti dilakukan untuk mengungkap motif di balik aksi pembacokan yang menewaskan korban,” ujar dia.
Selain alat bukti, keterangan dari saksi yang telah diperiksa petugas bakal menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut. Selama ini, ada tujuh saksi yang telah dimintai keterangan polisi termasuk istri korban bernama Ida dan anak korban.
Disinggung mengenai sisa paket hemat (pahe) sabu-sabu (SS) yang ditemukan di dalam kantong saku celana korban, Kasateskrim belum dapat memastikan apakah motif kasus pembacokanCemani itu berkaitan erat dengan jaringan narkoba.
“Belum dapat dipastikan, kami masih mendalami kasus ini [pembacokan Cemani] dengan mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi,” kata dia.