Soloraya
Selasa, 3 Mei 2011 - 21:05 WIB

Pembagian Raskin diwarnai protes

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) — Pembagian beras untuk warga miskin (Raskin) di Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo diwarnai protes warga. Warga menilai, kualitas beras yang dibagikan kali ini jauh lebih buruk dari biasanya.
Menurut warga yang tidak ingin disebutkan namanya saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (3/5), mengatakan kualitas Raskin biasanya memang sudah buruk. Namun begitu, kualitas Raskin pada Mei yang baru diterimanya jauh lebih buruk. ”Biasanya kondisi berasnya cuma pecah-pecah. Kalaupun ada kutunya itu paling hanya 2-3 ekor dalam setiap karung. Sekarang memang berasnya tidak pecah-pecah, tetapi kutunya cukup banyak sampai tidak bisa dihitung,” tukas warga tersebut.
Warga tersebut mengaku sengaja mengambil jatah Raskin lebih awal agar bisa memilih beras dengan kualitas lebih bagus. Dengan begitu, warga yang mengambil jatah Raskin paling akhir akan mendapatkan beras dengan kualitas terburuk. Kendati demikian, warga tidak memiliki pilihan lain selain tetap mengonsumsi jatah Raskin tersebut.

Kalaupun ada kutunya itu paling hanya 2-3 ekor dalam setiap karung. Sekarang memang berasnya tidak pecah-pecah, tetapi kutunya cukup banyak sampai tidak bisa dihitung,”

Advertisement

”Beras itu kami bersihkan dulu dari kutu dan kotoran lain. Selanjutnya, beras itu kami gunakan sebagai campuran beras yang kami beli dari pasar sebelum dimasak,” tandasnya.
Selain kualitasnya buruk, warga juga menuding Raskin yang diterimanya sudah berkurang beratnya sebanyak 2-3 ons. Warga menduga, pengurangan jatah Raskin tersebut dilakukan sebelum beras itu sampai ke kelurahan. ”Saat kami terima, ada lubang kecil di bagian bawah karung. Setelah kami timbang ulang, ternyata beratnya tidak sampai 15 kg. Mestinya, berat satu karung beras itu bisa mencapai 15 kg,” kata dia.
Lurah Joyotakan, Dalima saat ditemui wartawan di kantornya, menjelaskan wewenang pemerintah kelurahan hanya sebatas menyalurkan Raskin dari Bulog kepada warga. Terkait masalah buruknya kualitas Raskin, pihaknya menyerahkan kewenangan kepada Bulog. ”Bulog memiliki dasar sendiri mengapa memilih beras dengan kualitas rendah. Yang jelas, kami hanya bertugas menyalurkan Raskin tersebut kepada warga,” urai Dalima.
Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta, Tri Fajaryanto, saat dihubungi via telepon mengaku siap menindaklanjuti laporan berkurangnya jatah Raskin yang diterima warga tersebut. ”Nanti akan kami terjunkan tim untuk memastikannya. Kami juga akan memeriksa kepala gudang dan petugasnya,” tegas Tri.
Tri mengakui, selama ini pihaknya jarang menerima laporan berkurangnya jatah Raskin yang diterima warga. “Dulu pernah ada satu laporan dari Sukoharjo, setelah diselidiki ternyata ada karung yang terjerat paku sehingga berlubang,” urai dia.

mkd

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif