SOLOPOS.COM - Balai Kota Solo (Dok/Solopos)

Balai Kota Solo (Dok/Solopos)

Balai Kota Solo (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Program Pemkot perihal pembagian 1.500 paket sembako dalam pasar murah di halaman Balai Kota, Sabtu (27/7/2013), bakal memicu kekisruhan antar warga miskin (gakin). Tidak hanya itu, sejumlah ketua RT/RW di Kota Solo mengaku pusing lantaran didesak warga lantaran tak mendapat kupon paket sembako tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saya pusing. Terus terang saja warga saya yang kategori miskin sampai saat ini tidak mendapatkan jatah paket sembako. Katanya jatahnya terbatas,” jelas Ketua RT 002/RW 015, Semanggi, Rudi Sutopo, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (26/7/2013).

Rudi menegaskan semestinya pembagian paket sembako murah diberikan secara merata. Sebab, banyak gakin berharap penuh atas bantuan dari pemerintah. Tidak hanya itu, gakin masih memendam kekecawaan dengan pemerintah atas pencairan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang tidak merata.

“Bayangkan saja, baru kemarin gakin pada protes semua karena tak mendapat jatah BLSM. Nah, sekarang Pemkot malah mengadakan pasar murah yang tujuannya tidak menyasar ke semua gakin,” jelas Rudi.

Dirinya saat ini juga belum menerima kupon yang diperuntukkan gakin dalam program paket sembako murah. Padahal, banyak warga yang bertanya pada dirinya.

“Terus saya harus jawab gimana. Pihak RT selalu menjadi bulan-bulanan warga. Namanya masyarakat banyak itu ya tingkat pemahamannya berbeda. Pokoknya mereka ngotot minta paket sembako murah,” tegas dia.

Rudi memastikan masing-masing warga tiap RT di Kota Solo belum tentu mendapatkan jatah paket sembako murah. Pertimbangannya, jumlah warga miskin di Kota Solo dengan pemberian paket sembako murah tidak seimbang.

“Jumlah gakin di Solo sekitar 29.000-an orang. Sementara Pemkot menyediakan 1.500 paket sembako murah yang diperuntukkan gakin. Nanti pembagiannya seperti apa, jelas menimbulkan kecemburaan di belakang. Bisa jadi, kami dikira tidak memihak warga, padahal saya sendiri tidak menerima kupon tersebut,” papar dia.

Ketua RT 003/RW 008 Serengan, Harjanto, mengaku belum menerima kupon paket sembako murah.

“Saya tidak tahu. Kalau Pemkot hanya menyediakan 1.500 paket, ya jelas warga lainnya cemburu,” paparnya.

Dari keterangan sejumlah RT di Kota Solo juga belum menerima kupon paket sembako murah. Mereka mengaku pusing dengan program Pemkot yang kebijakannya selalu tidak merata untuk gakin.

“Mending enggak usah ada paket sembako murah. Masak warga saya hanya mendapat satu kupon. Kalau mau ngadain ya harus merata,” timpal Ketua RT 002/RW 012, Joyosudiran, Joko Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya