SOLOPOS.COM - Tim Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Mengusung gagasan Pembangkit Listrik Tenaga Gempa Bumi (PLTGB) tim Prodi Pendidikan Teknik Bangunan UNS Solo juara Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN).

Tim Program Studi (Prodi) PTB Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) meraih Juara Harapan II kompetisi LKTIN The 3rd Diploma Civil Scientific Competition (The 3rd DISCO). Kompetisi tersebut dilaksanakan secara daring pada 12 Agustus 2020. Penyelenggaranya Kelompok Studi Riset Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi (SV) Undip Semarang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tim terdiri dari Yuniar Amalia angkatan 2018, Luluk Hanifah, dan Nabila Khairuni dari angkatan 2017. Yuniar Amalia selaku ketua tim mengungkapkan bahwa mereka tidak menyangka dapat meraih juara. Gagasan yang mereka usung pemanfaatan gempa bumi untuk menghasilkan listrik.

Karanganyar Zona Merah Covid-19, Rencana Sekolah Buka September Batal

“Sebenarnya tidak menyangka masuk ke final. Semua ini tidak lepas dari bimbingan kakak tingkat dan dosen pembimbing. Apalagi meraih juara harapan II mengingat ini baru pertama kali kami ikut kompetisi nasional. Kami sangat bersyukur mendapatkan pengalaman bersaing dengan rival dari universitas lain,” ungkapnya seperti disampaikan dalam rilis ke Solopos.com, Senin (24/8/2020).

Getaran Gempa

Yuniar menuturkan bahwa ia mengusung gagasan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Gempa Bumi (PLTGB). Karena Indonesia punya potensi untuk memanfaatkan getaran gempa bumi menjadi listrik, melalui PLTGB.

“Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk proses konversi energi getaran gempa bumi menjadi energi listrik yakni menggunakan bahan piezoelektrik. Bahan piezoelektrik merupakan bahan yang memiliki keunggulan tinggi dengan rapat energi stabil. Juga tidak membutuhkan daya dari luar sehingga dalam pemanfaatannya menghasilkan keuntungan yang besar,” ujar mahasiswa semester V tersebut.

Jokowi Minta Satgas Seimbangkan Gas dan Rem Tangani Covid-19

Prinsip penerapan PLTGB yang mereka gagas, lanjut Yuniar, akan dilakukan dalam dua periode. Yaitu periode saat gempa dan periode di luar gempa. Dengan tujuan penyimpanan cadangan energi di luar gempa.

“Konstruksi bahan PLTGB ditanamkan di bawah jalan raya pada 5 meter di dekat zebra cross yang akan dibuat seperti polisi tidur. Sehingga pada periode gempa bahan tersebut akan bekerja sebagaimana prinsipnya. Namun ketika di luar periode gempa apabila kendaraan berhenti atau berjalan maka akan memberikan tekanan mekanik pada piezoelektrik yang dapat menghasilkan arus listrik,” imbuhnya.

Toilet Umum Canggih Berdinding Transparan Diresmikan di Jepang, Kelihatan Dong?

Lomba tersebut diikuti oleh 28 tim dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Kemudian panitia menyaring menjadi lima finalis yang berhak melakukan presentasi karya. Salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Gempa Bumi (PLTGB) dari UNS Solo.

Yuniar berharap, melalui capaian ini dapat memacu untuk lebih giat dalam mengasah softskill maupun hardskill. “Karena saat ini masuk revolusi industri 4.0 yang tingkat kompetisinya sangat ketat. Bukan hanya kompetisi masuk perguruan tinggi, tetapi juga dalam dunia kerja, dunia bisnis, dan hal lainnya,” imbuh Yuniar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya