SOLOPOS.COM - Pembangunan halaman depan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Jebres, Solo, yang akan berubah nama menjadi Solo Safari, Jumat (6/1/2023) (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO— Proses pembangunan dengan material bambu menjadi tahapan tersulit pada pekerjaan revitalisasi Solo Safari. Ada sinyal pengunjung tidak boleh bawa makanan dari luar.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan  fase satu pembangunan Solo Safari sudah mencapai 100%. Tingkat kesulitan paling tinggi mendirikan bangunan dengan material bambu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sulit karena melengkung-melengkung. Bangunan seperti Bamboo Dome untuk makan siang para tamu KTT [Konferensi Tingkat Tinggi] G20,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota Solo  (18/1/2023).

Adapun Wali Kota Solo telah meninjau pembangunan Solo Safari begitu tiba di Kota Solo dari Jakarta, Rabu siang. Tim Solo Safari membuat konten siang itu untuk teaser pembukaan 27 Januari 2023.

“Hewannya baru ada walabi, hewan baru [koleksi Taman Safari Indonesia] datang Sabtu. Pekan depan kita ke sana ya, nunggu transfer hewan dulu,” kata dia.

Dia mengatakan nantinya pengunjung bisa melihat koleksi satwa Solo Safari serta menikmati kuliner pada restoran yang tersedia. Gibran masih merahasiakan harga tiket, jenis makanan, dan kisaran harga makanan di restoran.

Dia juga memberikan sinyal pengunjung tidak boleh bawa makanan dari luar Solo Safari. “Sebisa mungkin makanan yang ada di sana ya,” ungkapnya.

Menurut dia, beban operasional Solo Safari bakal meningkat dari biaya operasional sebelum tutup, antara lain, beban listrik, obat, zoo keeper. Namun omset dari  bidang rekreasi Solo Safari bakal bertambah.

Sebelumnya, Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, mengatakan fase I bakal menawarkan kandang komodo, binturong, zebra. Ketiga jenis satwa belum ada sebelumnya. Dan kapasitas kandang komodo dua pasang.

Selain tiga jenis satwa baru, ada sejumlah jembatan baru, kandang primata terbuka di tengah pulau. Sebelum pembangunan Solo Safari ada tiga pulau, ada yang berfungsi, ada yang tidak. Revitalisasi kali ini membangun lima pulau yang berfungsi semua.

Menurut Bimo, total koleksi satwa Solo Safari ada sekitar 410 ekor. Ada tambahan koleksi dari Taman Safari Indonesia 80 sampai 90 satwa. Kira-kira separuhnya bisa dilihat pengunjung pada pembukaan perdana setelah pembangunan fase I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya